Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Jelajah Indonesia

Belum Berkesempatan Ke Raja Ampat? Mungkin Ulu Kasok Bisa Jadi Alternatifnya!

Lokasi ini bernama Ulu Kasok atau lebih dikenal dengan julukan "Raja Ampat-nya Riau". Kalimat yang sangat mainstream untuk memulai sebuah tulisan. Namun paling tidak lebih gampang muncul di pencarian google ketika netizen memasukkan kata kunci "Raja Ampat Riau, Raja Ampat KW ataupun Raja Ampat Kampar. Lokasinya sangat mudah di akses baik itu dari atau menuju Pekanbaru. Terlihat dengan jelas keberadaannya dari jalanan karena posko dari objek wisata yang sudah beroperasi dari tahun 2017 ini berada di tepi jalan.  Sebelum sampai di lokasi, nantinya para pengunjung akan disuguhi pemandangan pepohonan di kiri kanan jalan berliku. Membuat perjalanan yang kami lalui menjadi tidak membosankan. Hal inilah yang saya nikmati sebelum kembali ke Bukittinggi.  Sesampainya di posko Wisata kebanggaan masyarakat Kampar ini, pengunjung akan dipungut biaya karcis masuk sebesar Rp. 10.000,-/orang dan untuk kendaraan dikenakan tarif Rp. 5.000,-/mobil. Ada beberap

Menerbangkan Layang-Layang Impian Di Lawang Park

Salah satu kegiatan tahunan yang dilakukan di tempat saya berkerja adalah pemberian penghargaan /  reward kepada mitra yang berhasil mencapai target penjualan setiap tahunnya. Tahun ini kebetulan di laksanakan di Sumatera Barat. Pastinya beragam objek wisata dan juga kebudayaan Minang diperkenalkan dalam kegiatan ini. Sebut saja berapa lokasi yang sudah dikunjungi mereka dua hari kebelakang, seperti Istano Pagaruyuang, Lembah harau, Ngarai Sianok, Jam Gadang dan masih banyak lainnya. Hanya saja di dua hari kebelakang saya tidak bisa berpartisipasi. Dikarenakan ada kegiatan literasi keuangan serta kegiatan sosial lainnya yang harus saya hadiri. Fajar Sabtu menjelang, seluruh mitra yang saat itu menetap di Hotel Novotel Bukittinggi bersiap-siap menuju Lawang Park dengan menaiki bis mereka masing-masing. Bergaya serba hitam bak para pesilat handal mereka menaiki bis dengan semangat. Dikarenakan memang akan diadakan silat masal di objek wisata yang berlatarkan pemanda

Vlog Wawan MJ (Kapatoman dan Rumah Pohon Inyiak)

Lama tak bersua dengan rekan seperjuangan semasa menjadi penyiar di salah satu radio swasta yang ada di Padang. Bisa dibilang sudah hampir tujuh tahun disaat saya memutuskan resign dari radio dan kembali ke kampung halaman untuk mencari pengalaman kerja lainnya. Sebetulnya ini juga dikarenakan saya sudah menyelesaikan pendidikan saya di kampus. Jadi pengen coba cari pengalaman sebanyak-banyaknya sehingga membuat saya memutuskan untuk resign dan mencari pekerjaan baru. Dua hari sebelumnya chendy sudah mengabari saya melalui telepon kalau dia dan Olix mau berkunjung untuk menikmati liburan di Bukittinggi. Mendengar kabar tersebut sayapun langsung mengiyakan untuk menunggu kedatangan mereka kesini. Hingga hari Minggu tiba, tapi sampai se sore ini masih belum ada kabar kedatangan mereka. Saya fikir mungkin nggak jadi karen a sudah harus masuk kerja keesokan harinya.  Jadi sore itu saya putuskan untuk bersiaran dulu, dikarenakan memang ada jadwal siaran di Minggu sore dari

Menyapa Keelokan Alam Talang

Jenuh dengan suasana perkotaan yang hiruk pikuk dengan kesibukan yang tiada habisnya. Akhirnya di moment Bulan Ramadhan tahun 2016 silam saya memutuskan kembali ke kampung halaman. Setelah mencoba mengejar ambisi yang tak kunjung tercapai, saya memutuskan untuk berbalik arah dan kembali menetap disini. Seperti robot... itu yang saya rasakan. Harus berangkat kerja sebelum matahari terbit dan kembali ke rumah disaat matahari sudah kembali ke peraduannya, bahkan nyaris terbit lagi. Bayangkan saja saya harusberangkat pukul 5.00 pagi dari Mampang Prapatan, Jakarta Selatan menuju tempat aktivitas saya yang berada di Cengkareng, Jakarta Barat. Kebayang gimana saya harus berdesak-desakan di Busway dan berpindah dari satu halte ke halte lain.  Belum lagi harus berhadapan dengan segala kemacetan, polusi, kebisingan dan seabrek masalah lainnya yang ada diperkotaan. Sungguh sangat bersyukur ketika pertama kali kembali menginjakkan kaki di Kampung halaman. Segala beban sirna seke

Berkunjung Ke Curug Barong dan Lewi Hejo

Pintu Masuk Kawasan Curug Barong & Luwi Hejo Cukup lama break dari kegiatan trekking dikarenakan kesibukan dalam mengurus kepindahan ke Jakarta. Setelah cukup santai dan segala urusan sudah diselesaikan, saya dan rekan-rekan mencari pengalaman baru   mengeksplorasi wisata alam yang berada di Kampung Wangun Cileungsi, Desa Karang Tengah Kecamatan Babakan Madang, Sentul Bogor. Curug Borong dan Leuwi Hejo-lah yang menjadi destinasi pertama kami di Jawa Barat ini. Tidak menyangka juga kalo ternyata animo masyarakat untuk berwisata kesini sangat tinggi. Hampir semua spot yang kami temui penuh sesak akan wisatawan. Seperti terminal, itu kesimpulan yang bisa saya katakan. Bagaimana tidak? Dari ujung ke ujung hanya para wisatawan yang bisa dilihat. Bahkan batu-batuan besar yang bisa menjadi objek foto tertutup dengan mereka yang sedang duduk-duduk, tiduran bahkan berkumpul dengan dengan teman ataupun keluarga. Buset... Ini liburannya luar binasa. Bisa dibilang saya kur

Liburan Kejar Tayang (Bengkulu)

Jadi ceritanya begini, nggak pernah kepikiran juga akhirnya saya dan keluarga harus berangkat menyusuri beberapa provinsi di Sumatera untuk sampai ke Bengkulu. Bermula dari undangan pernikahan anak Abang dari Alm Papa, Kita memanggilnya Pak Ngah, yang akan diadakan tanggal 19-21 November 2014. Awalnya agak ragu untuk berangkat dikarenakan males untuk   harus izin dari kerjaan, terus juga si Nana (adik Perempuan) yang jadwal kuliahnya lagi numpuk disaat itu,   Belum lagi Alfi (adik Bungsu) yang juga mau Pra UN seminggu kedepan.   Pokoknya memang lagi Full-fullnya kegiatan yang susah untuk ditinggalkan. Tapi apa boleh Baut… ya ngak? Kapan lagi kita bisa kumpul dengan keluarga besar, kalo bukan saat-saat seperti ini. Ya… Kita putuskan untuk berangkat!!! Bengkulu, 20 November 2014 Kita sampai di Kediaman Pak Ngah, sesampainya disana kita menyempatkan diri untuk bercengkrama dengan sanak keluarga yang sudah ada disana dari seminggu yang lalu. Berhubung acara sudah dipersiapkan d

Melepas Lelah Di Pantai Tiku…

S ore menjelang, dengan sedikit kebesaran hati kami harus meninggalkan keindahan Pantai Gandoriah, kami kembali menaiki kendaraan masing-masing dan segera bergegas menuju tempat selanjutnya. Kali ini perjalanan diteruskan menuju pantai Tiku. Letak Pantai Tiku dari Gandoriah tidak begitu jauh, hanya berkisar 30-45 menit, pemandangan disini juga nggak kalah indahnya. lokasi pantai ini terletak di Kecamatan Tanjung Mutiara, Kabupaten Agam. Nggak seperti di Pantai Gondoria , antusias saya untuk bermain di air laut mulai menurun. Bukan berarti tempat ini tidak bagus, hanya saja kelelahan seharian berada di pantai, membuat saya hanya ingin menikmati pemandangan sambil sesekali duduk dibibir pantai untuk menyaksikan teman-teman dan pengunjung lain yang asyik berlarian saat dikejar ombak. Disatu sisi ada yang menikmati keindahan pantai dengan tidur dibawah pohon Kelapa, dan ada yang hanya duduk-duduk sambil menyantap cemilan di lapak-lapak yang sudah disediakan pedagang yang ad

Popular Posts

Ondeh Mandeh Rancak Bana

Bermalam Di Kawasan Pemandian Aie Angek Bukik Kili

Pesona Puncak Kabun Singgalang

Berkunjung Ke Masjid Samudera Ilahi, Ikon Baru Pesisir Selatan

Jelajah Wisata Bukik Baka Park Kamang

Setelah Mendaftar Antrian Paspor Online, Apalagi Yang Harus Dilakukan? - Kantor Imigrasi Agam

Pengalaman Booking Hotel Di Kuala Lumpur Menggunakan OYO Rooms

Ngopi Sejenak Di Tepian Toba

Berkunjung Ke Rumah Apung Di Kampung Mandas Taroesan

Langkuik Tinggi (Wisata 5 Air Terjun)