Langsung ke konten utama

Berkunjung Ke Curug Barong dan Lewi Hejo


Pintu Masuk Kawasan Curug Barong & Luwi Hejo



Cukup lama break dari kegiatan trekking dikarenakan kesibukan dalam mengurus kepindahan ke Jakarta. Setelah cukup santai dan segala urusan sudah diselesaikan, saya dan rekan-rekan mencari pengalaman baru   mengeksplorasi wisata alam yang berada di Kampung Wangun Cileungsi, Desa Karang Tengah Kecamatan Babakan Madang, Sentul Bogor. Curug Borong dan Leuwi Hejo-lah yang menjadi destinasi pertama kami di Jawa Barat ini.




Tidak menyangka juga kalo ternyata animo masyarakat untuk berwisata kesini sangat tinggi. Hampir semua spot yang kami temui penuh sesak akan wisatawan. Seperti terminal, itu kesimpulan yang bisa saya katakan. Bagaimana tidak? Dari ujung ke ujung hanya para wisatawan yang bisa dilihat. Bahkan batu-batuan besar yang bisa menjadi objek foto tertutup dengan mereka yang sedang duduk-duduk, tiduran bahkan berkumpul dengan dengan teman ataupun keluarga. Buset... Ini liburannya luar binasa. Bisa dibilang saya kurang menikmati keindahan alam yang ada disini.






Tapi jujur keresahan diawal terobati dengan track yang cukup menantang.  Ngak terlalu extreme seperti spot wisata alam yang pernah saya dan rekan-rekan kunjungi di Sumatera Barat. Dimana penuh akan bebatuan, licin dan tak jarang harus memanjat bebatuan besar ataupun tebing. Disini track yang kami laluipun sudah rapi. Sepertinya sudah dikelola dengan baik. Untuk hal ini saya mengacungkan 2 jempol. Kalo bisa saya pinjam dua jempol tangan rekan-rekan seperjalanan lainnya, bakal saya pinjam deh hahah...







Namun disayangkan banyaknya pemungutan biaya karcis oleh warga setempat membuat pengunjung termasuk kami menjadi kesal. Bisa dibayangkan, saat kedatangan, kami dimintai uang masuk Rp. 10.000/ Orang. Setelah memasuki lokasi curug pertama kami kembali dimintai karcis masuk seharga Rp. 5.000,- per orang. Tak lama berselang, kembali kami harus membayar Rp. 5.000,/- per orang untuk spot berikutnya.





Sempat kesal, bukannya kenapa? Kalo untuk biaya masih tergolong terjangkau. Hanya saja saya rasa terlalu ribet. Kalaupun memang harus membayar, Kenapa tidak diminta diawal saja seluruh biayanya? Apa memang ketentuannya seperti ini atau hanya pinter-pinternya pemuda setempat untuk memanfaatkan moment liburan ini. 




Namun jujur hal ini sangat mengganggu. Mudah-mudahan jika memang itu aturan resmi, agar bisa ditertibkan kembali sistem administrasinya. Namun jika itu merupakan pemungutan retrubusi liar, sangat diharapkan bisa segera ditindak. Agar tidak banyak wisatawan yang terkecoh dan enggan untuk berkunjung kesini dikemudian hari.

Komentar

Rekomendasi Untuk Anda

Berkunjung Ke Rumah Apung Di Kampung Mandas Taroesan

Awalnya keinginan kembali mengeksplorasi keindahan Kawasan Wisata Taman Laut Mandeh ini dikarenakan ingin berkunjung ke spot Taluak Sikulo yang belakangan cukup viral. Tekad yang sudah bulat membuat kami bersemangat untuk mengunjungi lokasi yang katanya mirip dengan pemandangan pantai yang ada di Bali. Namun perlahan tapi pasti tekad yang bulatpun terkikis sedikit demi sedikit oleh terjangan badai laut yang cukup membuat  panik dan berhasil menyurutkan keinginan untuk menginjakkan kaki disana. Sehingga kami memutuskan  untuk berbalik arah ke lokasi lainnya.  Yang jelas disaat gelombang ombak sudah mulai tinggi. Saya buru-buru mengambil dan membagikan life vest agar dapat meminimalisir jika hal yang tidak diinginkan nantinya terjadi. Namun di tengah jalan keputusan diambil agar merubah rute perjalanan ke lokasi lainnya dikarenakan cuaca makin tak kunjung bersahabat. Bukan menyerah hanya saja demi kebaikan bersama kami pikir lebih baik membatalkan perjalanan kali ini ke Taluak Sikulo da

Berkunjung Ke Penangkaran Penyu Pariaman

Mumpung lagi nggak ada schedule kerjaan, saya dan 3 rekan lainnya mengisi kegiatan dengan jalan-jalan siang ke Pariaman. Tujuan utama kesana yaitu ingin melihat langsung penangkaran penyu yang berada di Dinas Kelautan Dan Perikanan di Apar, Pariaman Utara.  Keberangkatan menuju lokasi ini dimulai pukul 11.00 WIB. Memang sengaja agak siang, sesampainya disana pas disaat jam makan siang. Perjalanan kali ini kami lakukan dengan mengendarai sepeda motor. Hanya saja derasnya hujan membuat kami terpaksa berhenti di beberapa tempat, sehingga sampai di Pariaman harus molor dari waktu yang telah ditentukan.  Sesampainya di Pariaman kami menuju ke salah satu warung makan yang ada di Pantai cermin. Tempat makannya sangat sederhana, hanya saja rasanya sangat menggugah selera. Sampai saat menulis inipun saya masih merasa ngiler saat membayangkan makanan yang dihidangkan. Pantai Cermin   Agak khawatir juga kalo nantinya kami nggak bisa menikmati makan siang disini. Dikarenakan

Pesona Puncak Kabun Singgalang

Puncak Kabun Singgalang Berburu keindahan alam merupakan salah satu hobi yang kembali tengah saya tekuni belakangan ini. Berbagi foto dan menuliskan segala pengalaman diberbagai tempat yang saya kunjungi merupakan suatu kebanggaan. Terutama jikalau bisa mengekspos tempat-tempat indah yang belum banyak diketahui khalayak ramai. Bahkan waktunya pun sering saya lakukan di jam-jam sibuk perkantoran. Agar dapat menikmati keindahan alam tanpa banyaknya orang atau kendaraan yang berseliweran kesana kemari. Kali ini saya menyaksikan langsung keindahan Puncak Kabun Singgalang yang berada di Kecamatan Banuhampu, Kabupaten Agam. Lokasi ini nggak jauh letaknya dari Taman Pendidikan Al-Quran (TPA) Syekh Bagodaik di Jorong Baringin, Kanagarian Cingkariang. Keasrian alam, sejuknya udara di lokasi ini berpadu dengan keramahan warga sekitar yang mayoritas berprofesi sebagai petani sayur menemani perjalanan kami kali ini.  Siang itu tepatnya setelah Shololat Dzuhur, saya

MC Di Perhelatan Home Decor Lovers Bukittinggi

  Salah satu cara untuk membuat suasana rumah jadi lebih indah adalah dengan memberikan sentuhan dekorasi se kreatif mungkin oleh penghuninya. Dekorasi ini tidak melulu dengan budget yang besar. Bahkan hal- hal kecil yang terkadang terabaikanpun, seperti limbah rumah tangga juga bisa dijadikan sebagai bahan untuk mempercantik tampilan ruangan yang ada dirumah anda. Minggu, 1 Juli 2018 , bertempat di salah satu ballroom Hotel Grand Rocky Bukittinggi, berlangsung suatu kegiatan gathering dari Home Decor Lovers Sumatera Barat dengan mengangkat tema " 2nd Meet Up HomeDecorLovers Family Sumatera Barat". Acara ini dihadiri langsung oleh anggota- anggota Home Decor Lovers Sumbar seperti Bukittinggi, yang menjadi tuan rumah di pertemuan kali kedua ini, selain itu turut hadir juga anggota lainnya dari Padang, Padang Panjang, Payakumbuh, Solok, Dharmasraya, Pasaman, Sawahlunto Sijunjuang, serta Painan. Kegiatan Home Decor Lovers Sumbar ini sendiri 

Kawah Putih Bak Negeri di atas Awan (Kawah putih Part III)

Nggak terasa akhirnya kita memasuki daerah Ciwidey, itu berarti sebentar lagi kita akan mendarat dengan sempurna dikawasan Kawah putih, hahah pesawat kali pake acara mendarat :) . Akhirnya saya bisa sampai ditempat yang sudah lama saya ingin kunjungi. Seketika kami melihat ada monument yang bertulisan Kawah Putih tanpa berlama-lama lagi kita langsung menyiapkan smartphone dan bernarsis ria didepan tulisan Kawah Putihnya. Sedikit mengulik tentang objek wisata Kawah Putih, tempat ini berada di ciwidey, Bandung Selatan, terletak diketinggiang 2300 m dpl, hanya saja untuk mencapai spot wisatanya kita harus mengendarai kendaraan khusus yang menuju kesana yaitu ontang anting. Kendaraan ini mirip Oplet yang diisi oleh 13 penumpang. Kalo penumpangnya belum penuh si sopir nggak bakalan mau jalan. Pas kita sampe disana ontang anting kita hanya berisi 5 Orang yaitu saya, Lukas dan 3 orang penumpang lainya, tapi untungnya nggak lama setelah itu akhirnya kendaraan kamipun penuh dan si

Popular Posts

Pesona Puncak Kabun Singgalang

MC Di Perhelatan Home Decor Lovers Bukittinggi

Bermalam Di Kawasan Pemandian Aie Angek Bukik Kili

Jelajah Wisata Bukik Baka Park Kamang

Langkuik Tinggi (Wisata 5 Air Terjun)

Berkunjung Ke Penangkaran Penyu Pariaman

Jangan Lewatkan Kenikmatan Teh Talua Kalau Berkunjung Ke Sumatera Barat

Pengalaman Booking Hotel Di Kuala Lumpur Menggunakan OYO Rooms

Berkunjung Ke Rumah Apung Di Kampung Mandas Taroesan

Best Nine 2019, What's Next in 2020?