Langsung ke konten utama
Panduan Membuat Website 728x90

Vlog Wawan MJ (Kapatoman dan Rumah Pohon Inyiak)




Lama tak bersua dengan rekan seperjuangan semasa menjadi penyiar di salah satu radio swasta yang ada di Padang. Bisa dibilang sudah hampir tujuh tahun disaat saya memutuskan resign dari radio dan kembali ke kampung halaman untuk mencari pengalaman kerja lainnya. Sebetulnya ini juga dikarenakan saya sudah menyelesaikan pendidikan saya di kampus. Jadi pengen coba cari pengalaman sebanyak-banyaknya sehingga membuat saya memutuskan untuk resign dan mencari pekerjaan baru.

Dua hari sebelumnya chendy sudah mengabari saya melalui telepon kalau dia dan Olix mau berkunjung untuk menikmati liburan di Bukittinggi. Mendengar kabar tersebut sayapun langsung mengiyakan untuk menunggu kedatangan mereka kesini. Hingga hari Minggu tiba, tapi sampai se sore ini masih belum ada kabar kedatangan mereka. Saya fikir mungkin nggak jadi karen a sudah harus masuk kerja keesokan harinya.  Jadi sore itu saya putuskan untuk bersiaran dulu, dikarenakan memang ada jadwal siaran di Minggu sore dari jam 5.00 sampai jam 9.00 malam.

Teh Talua Tapai


Sedang asyik bersiaran, saat itu waktu sudah menunjukkan jam 6.00 sore. Masuklah telpon dari Olix yang mengabarkan kalo mereka berdua baru akan jalan ke Bukittinggi. Lah... saya pikir pada mau ngapain? Liburan kok malam-malam begini? Besok mana senin lagi, apa nggak pada kerja ? Beribu pertanyaan langsung memenuhi slot otak saya yang nggak seberapa ini Hahaha... tapi ya udahlah ya. Sambil menunggu mereka datang saya melanjutkan siaran hingga selesai. 

1 jam, 2 jam berlalu namun nggak ada kabar. Mulai bingung dong ya... ini pada jadi datang apa nggak? Atau jangan-jangan pada ngerjain saya lagi??? Padahal di rumah udah PeWe banget nih bisa berbaring di sofa sambil ditemani tontonan yang nyaris suaranya nggak terdengar lagi karena musik orgen dari hajatan orang sebelah rumah. Buset... itu tetangga kalo udah ada pesta pasti super norak. Nggak mikirin tetangga lainnya. Masa dentuman dari speakernya bikin kaca di rumah bergetar. Ya nggak bakal tenanglah kita yang mau istirahat di rumah. Ampun... kalau mereka udah punya hajatan, ya udahlah ya...

Hingga akhirnya jam 12 malam dua makhluk astral ini baru muncul di depan rumah. Tentunya dengan arahan saya untuk menuju jalan yang benar hingga sampai ke rumah. Karena memang mereka berdua belum pernah kerumah sebelumnya. 

Nah singkat cerita... kita bercerita panjang lebarlah dengan segala pengalaman yang sudah dilalui saat resign dari perusahaan sebelumnya. Rata-rata sih kita sudah banyak pengalaman kesana kemari untuk mencari sesuap nasi dan sebongkah berlian hehehe. Sampai beberapa tahun lalu saat saya merantau dan bekerja di Jakarta, kita bertiga pernah bertemu dan sempat mengelilingi Jakarta seharian, namun setelah itu lose contact yang lumayan lama juga dan akhirnya  baru ketemu malam itu.



Obrolan berlanjut dan kali ini kami sudah berada di kamar tidur. Ganti set ceritanya hahaha...  kebetulan kita harus pindah ke kamar di dikarenakan Olix sudah tak kuasa menahan kantuk. Sehingga nggak memungkinkan lagi bercerita sambil nonton TV di ruang keluarga. Maka daripada itu akhirnya kitapun berpindah kesini dan masih melanjutkan cerita berdua bersama Chendy tanpa kehadirannya yang sudah terbuai di alam mimpi.

Nggak terasa adzan Subuh hampir menjelang namun masih ada saja hal yang ingin diceritakan. Beginilah ya kalau penyiar radio kumpul. Jangankan berhenti ngomong. Terkadang untuk celah mengambil nafas aja sering kelupaan hahaha... Namun dikarenakan besok kami berencana mau jalan-jalan sekitaran kota Bukittinggi. Akhirnya kami memaksakan diri untuk istirahat sejenak biar bangun nggak kesiangan.


Tapi nyatanya... bisa dipastikan hal apa yang bakal terjadi? Yup... bangun kesiangan. Alhasil yang tadinya pengen keliling ke lokasi wisata yang agak jauhan dikit terpaksa pupus dan berakhir di sekitaran Ngarai Sianok. Ya nggak apa-apa juga sih, yang penting bisa ngumpul sambil cerita-cerita dan merencanakan kegiatan liburan kedepan nantinya. Walaupun sampai tulisan ini diposting rencana itu masih belum terwujud juga. Ya sudahlah ya... kadang sesuatu yang terlalu direncanakan malah sering nggak kesampaian hehehe... 

Nah disini saya akan share keseruan perjalanan kami yang saat itu hanya berkesempatan mengunjungi Kapatoman Cafe untuk menikmati makan siang dan juga Rumah Pohon Inyiak untuk mencari spot-spot instagramable sekedar memenuhi memori hp dan mengisi feed media sosial dengan foto-foto kece. Semuanya akan saya bagikan di video berikut ya...

Silahkan di klik !!!


Komentar

InstaBIZ

Rekomendasi Untuk Anda

Ondeh Mandeh Rancak Bana

  Mandeh merupakan sebuah  kawasan yang diberi julukan surga di selatan Sumatera Barat. Kawasan wisata yang terletak di Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan. Berjarak 56 KM dari Kota Padang, lokasi ini dapat ditempuh dengan perjalanan darat yang memakan waktu lebih kurang 1 jam dari Ibu Kota Sumbar ini merupakan destinasi wisata yang satu tahun belakangan ini mulai digandrungi oleh turist lokal maupun mancanegara. Kawasan wisata dengan luas 18.000 Ha ini memiliki daya tarik wisata yang akan membuat anda kembali terpanggil untuk mengeksplorasinya lebih jauh lagi ketika sudah benar-benar menyaksikan keindahannya dengan mata kepala anda sendiri. Keindahan pantai-pantai yang bersih, Pulau-pulau kecil yang tak berpenghuni namun tetap terjaga keasriannya, tebing-tebing tinggi yang menjulang ke langit dan keragaman biota laut yang bisa anda saksikan langsung dengan mata telanjang atau dengan ber-snorkling disini . Pantai Batu Kalang Dijuluki se...

Pesan Dari Bumi - Bersatu Melawan Covid-19

Sudah beberapa bulan kebelakang banyak aktifitas yang harus ditunda. Termasuk saya yang harus menunda perjalanan ke negara tetangga, yang memang sudah direncanakan akan dilaksanakan di awal tahun ini. Namun apa daya wabah Covid-19 ini sudah lebih dulu hadir disaat rencana belum terlaksana. Bahkan bukan hanya itu sekarang banyak orang-orang yang mengeluhkan sudah tidak bisa lagi bekerja, pedagang yang sudah tidak ada pembeli, tukang ojek yang sepi orderan dan berbagai lini usaha lainnya yang menjadi lesu. Bahkan banyak yang sudah kehabisan akal untuk sekurang-kurangnya mencukupi kebutuhan harian saja. Apalagi sekarang bisa kita lihat banyak aktifitas yang dilakukan dari rumah. Seperti kerja, belajar dan beribadah yang semuanya di lakukan #dirumahaja. Tujuannya tak lain dan tak bukan untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 ini. Pastinya harapan positif dan doa selalu kita panjatkan agar pandemi ini dapat berlalu dengan cepat. Namun banyak juga hal postif yang bisa kita dapatkan dari ...

Langkuik Tinggi (Wisata 5 Air Terjun)

Gerbang Wisata Langkuik Tinggi Tepat sekali kalau Malalak merupakan surga bagi para pencinta air terjun. Terbukti saat kami kembali menginjakkan kaki untuk kedua kalinya ketempat ini, disepanjang jalan kiri dan kanan terpampang berbagai spanduk air terjun. Mulai dari Burai-Burai Langkuik, Burai-Burai Batingkek, Burai-Burai Singkek, Langkuik Tamiang hingga yang saat ini menjadi tujuan kami kali ini yaitu Langkuik Tinggi dan tentunya masih banyak spot-spot air terjun lainnya. Berkumpul Di posko Untuk Mendata Anggota Sampai-sampai ada salah satu media online yang menyatakan kalo Potensi Pariwisata yang ada di Malalak ini seperti membangunkan raksasa yang sedang tidur pulas. Kalo dipikir-pikir memang benar. Karena begitu banyak spot yang belum tergarap dengan baik dan juga belum diketahui oleh banyak pecinta alam. Sangat disayangkan, namun begitulah adanya. View Sebelum Memasuki Hutan   Lokasi Air terjun Langkuik tinggi ini masih berada didaerah Nyiur -...

Berkunjung Ke Rumah Apung Di Kampung Mandas Taroesan

Awalnya keinginan kembali mengeksplorasi keindahan Kawasan Wisata Taman Laut Mandeh ini dikarenakan ingin berkunjung ke spot Taluak Sikulo yang belakangan cukup viral. Tekad yang sudah bulat membuat kami bersemangat untuk mengunjungi lokasi yang katanya mirip dengan pemandangan pantai yang ada di Bali. Namun perlahan tapi pasti tekad yang bulatpun terkikis sedikit demi sedikit oleh terjangan badai laut yang cukup membuat  panik dan berhasil menyurutkan keinginan untuk menginjakkan kaki disana. Sehingga kami memutuskan  untuk berbalik arah ke lokasi lainnya.  Yang jelas disaat gelombang ombak sudah mulai tinggi. Saya buru-buru mengambil dan membagikan life vest agar dapat meminimalisir jika hal yang tidak diinginkan nantinya terjadi. Namun di tengah jalan keputusan diambil agar merubah rute perjalanan ke lokasi lainnya dikarenakan cuaca makin tak kunjung bersahabat. Bukan menyerah hanya saja demi kebaikan bersama kami pikir lebih baik membatalkan perjalanan kali ini ke Ta...

Berkunjung Ke Penangkaran Penyu Pariaman

Mumpung lagi nggak ada schedule kerjaan, saya dan 3 rekan lainnya mengisi kegiatan dengan jalan-jalan siang ke Pariaman. Tujuan utama kesana yaitu ingin melihat langsung penangkaran penyu yang berada di Dinas Kelautan Dan Perikanan di Apar, Pariaman Utara.  Keberangkatan menuju lokasi ini dimulai pukul 11.00 WIB. Memang sengaja agak siang, sesampainya disana pas disaat jam makan siang. Perjalanan kali ini kami lakukan dengan mengendarai sepeda motor. Hanya saja derasnya hujan membuat kami terpaksa berhenti di beberapa tempat, sehingga sampai di Pariaman harus molor dari waktu yang telah ditentukan.  Sesampainya di Pariaman kami menuju ke salah satu warung makan yang ada di Pantai cermin. Tempat makannya sangat sederhana, hanya saja rasanya sangat menggugah selera. Sampai saat menulis inipun saya masih merasa ngiler saat membayangkan makanan yang dihidangkan. Pantai Cermin   Agak khawatir juga kalo nantinya kami nggak bisa menikmati makan siang disin...

Minggu Pagi Di Pasar Digital Kubu Gadang

Menghilangkan kejenuhan dari rutinitas harian dengan berwisata ke daerah Pedesaan di akhir pekan merupakan hal yang sangat menyenangkan. Apalagi jika bisa menikmatinya dengan cara yang unik dan berbeda. Desa Wisata Kubu Gadang menawarkan pengalaman berwisata yang berbeda. Dimana selain berlatarkan keindahan hamparan sawah yang menghijau serta pegunungan yang menjulang tinggi, pengunjung akan digiring menyusuri perjalanan dengan nuansa jaman dahulu kala. Saat memasuki lokasi pasar, pengunjung harus menukarkan uang (pitih) terlebih dahulu. Uang-uang ini berupa koin-koin kayu dengan nilai beragam. Mulai dari 2 (Piah), 5 (MOS), 10 (sapiak), 20 (Duo Piak). Nantinya uang-uang inilah yang akan digunakan sebagai alat  pembayaran untuk setiap transaksi belanja di stan-stan yang tersedia. Berbagai kuliner tradisional minang yang terkadang sudah susah ditemukan di pasar-pasar juga ada disini. Sebut saja oyak-oyak (ongol-ongol), lompong sagu, roti gabin, lam...

2nd Destination (Kawah Gunung Tangkuban Perahu)

Pagi kembali menyapa dengan sejuknya udara yang menusuk ke tulang dan membangunkan saya dipagi Minggu itu. Tanpa terasa ini merupakan hari ke 3 saya berada di Bandung, yang pasti masih banyak objek wisata yang ingin saya kunjungi disini. tapi sisa-sisa keletihan dari perjalanan semalam memang belum habis seutuhnya, dikarenakan setelah pulang dari kawasan Ciwidey kemaren kami masih melanjutkan perjalanan mengeliling kota Bandung di malam hari hingga jam 12 WIB. Namanya juga jalan-jalan, paling ngak tega kalo waktu terbuang percuma dengan hanya tidur-tiduran di kost heheh. Perjalanan kami dipagi ini tidak terlalu terburu- buru. Dikarenakan tempat yang kami tuju hanya 60 menit dari lokasi tempat tinggal kami di Jalan Pajajaran.   Seperti biasa setelah mandi kami menuju tempat sarapan yang letaknya ngak jauh dari kost. Masih dengan formasi yang sama, Lukas yang mengendarai motor dan saya yang menjadi penumpang setianya, kita berangkat menuju tempat sarapan, kali ini saya memilih...

Berburu Kenikmatan Gulai Itiak Lado Hijau Arva

Berwisata ke Bukittinggi nggak lengkap rasanya kalau nggak berkunjung ke Ngarai Sianok. Keindahan alam yang disuguhkan oleh kawasan perbukitan yang terbentuk karena letusan gunung api dan gempa dahsyat ribuan tahun silam ini selalu berhasil mencuri perhatian para wisatawan untuk datang dan datang lagi. Banyak spot menarik yang bisa diabadikan para wisatawan disekitar lokasi ngarai. Mulai dari Panorama Ngarai Sianok, Taman Maaram, kawasan bersejarah Lubang Jepang, Janjang Koto Gadang, Janjang Saribu, Tabiang Takuruang dan spot-spot lainnya. Tabiang Takuruang - Ngarai Sianok Selain itu wisata kuliner juga nggak kalah menggoda yang bisa ditemui disekitar spot wisata ini. Salah satu ikon masakan tradisional dari Ngarai Sianok ini adalah  Gulai  Itiak   Lado  Hijau . Buat anda yang sudah sering berkunjung kesini pasti sudah sangat akrab dengan menu yang bahan utamanya adalah itik. Tak jarang rumah makan / restaurant yang menyediakan makanan spes...

Puncak Anai Nan Sejuk Dan Asri

Kawasan Puncak Anai Menghabiskan akhir pekan dengan para sahabat merupakan pilihan yang paling tepat. Apalagi jika memiliki hobi yang sama, pastinya akan selalu ada saja keseruan dalam setiap hal yang dilakukan. Di weekend biasanya kami sudah memutuskan satu tempat yang akan kami jelajahi. Namun dikarenakan memang tidak terlalu berminat untuk melakukan kegiatan ekstrim disaat itu, melainkan hanya ingin menikmati keindahan sambil bersantai menenangkan pikiran dan berendam di pemandian untuk melepas lelah sejenak dari pekerjaan, kami memutuskan untuk mengunjungi Puncak Anai. Puncak Anai ini masih satu kawasan dengan Malibo Anai. Berada di Kandang Ampek, Kanagarian Guguak, Kecamatan 2x11 Kayu Tanam, Padang Pariaman. Lebih kurang 10 – 15 menit dari Kota Padang Panjang. Panorama alam yang indah serta  udara segar  perbukitan yang dipenuhi pohon pinus. Ditambah lagi  dengan gemericik air mancur yang berada ditengah kolam yang berlantaikan bebatuan alam  de...
Panduan Dropship 728x90

Popular Posts

Pesona Puncak Kabun Singgalang

Ondeh Mandeh Rancak Bana

MC Di Perhelatan Home Decor Lovers Bukittinggi

Berkunjung Ke Rumah Apung Di Kampung Mandas Taroesan

Berkunjung Ke Penangkaran Penyu Pariaman

Jangan Lewatkan Kenikmatan Teh Talua Kalau Berkunjung Ke Sumatera Barat

Berburu Kenikmatan Gulai Itiak Lado Hijau Arva

Best Nine 2019, What's Next in 2020?

Minggu Pagi Di Pasar Digital Kubu Gadang

Discover Kuala Lumpur In A Day Trip