Perasaan was-was pastinya masih menghantui. Apalagi kita tahu Covid-19 masih belum bisa dikendalikan. Namun apadaya, keinginan untuk menjelajah keindahan alam sudah tidak terbendung lagi. Walau hanya dengan menempuh lokasi yang tidak begitu jauh dari tempat tinggal. Tapi untuk sementara waktu nggak apa-apalah, yang penting masih bisa refreshing dan sedikit mengeluarkan keringat. Karena bisa dibilang beberapa bulan kebelakang aktifitas lebih banyak di rumah aja. Jadi kebayang dong seberapa tebalnya timbunan lemak yang menyelimuti badan ini.
Gaya hidup baru tentunya tetap diterapkan. Protokol kesehatan selalu menjadi perhatian kita bersama. Dengan menggunakan masker kain dan yang pasti harus jaga jarak. Tempat yang dipilihpun sebisa mungkin jauh dari keramaian. Agar tidak terjadi penularan yang dikhawatirkan.
Untuk teman-teman yang berpartisipasipun tidak begitu banyak. Hanya saya dan tiga rekan lainnya. Paling tidak cerahnya hari di sore itu bisa mengobati kerinduan hati untuk menikmati keindahan alam Kamang menghirup udara segar pedesaan.
Ya, bersepeda kini seolah menjadi tren kembali. Apalagi sejak wabah melanda. Para pedagang sepeda menjadi kewalahan karena kebanjiran order. Karena mungkin banyak hal yang bisa dimanfaatkan dari sepeda ini. Seperti sebagai alat transportasi. Sehingga paling tidak bisa menghindari dari desak-desakan di transportasi umum. Selain itu juga sebagai pengganti olahraga. Apalagi kita tahu selama pandemi banyak gym, kolam renang dan tempat olahraga umum yang harus tutup. Jadi satu-satunya hal yang paling mungkin dilakukan selain lari adalah bersepeda.
Untungnya bersepeda bukan hal baru bagi saya. Karena sebelum pandemipun terkadang di Sabtu atau Minggu saya masih menyempatkan diri untuk menikmati olahraga gowes ini. Cuma sekarang jadi berbeda. Karena semakin banyaknya orang bersepeda. Sehingga membuat suasananya jadi lebih ramai dan lebih asyik lagi, ya nggak?
Komentar
Posting Komentar