Rencana lebaran di kampung halaman bunda akhirnya terlaksana. Walaupun harus menempuh perjalanan darat yang cukup panjang dari Bukittinggi menuju Takengon (Aceh Tengah). Perjalanan memakan waktu sekitar 2 hari 1 malam.
Tapi perjalanan kali ini Kita mengambil rute yang berbeda, karena ingin mengunjungi keluarga yang ada di Banda Aceh. Jadi total perjalanan yang harus ditempuh lebih kurang menjadi 2 hari 2 malam. Untungnya kami tetap semangat menjalankan ibadah puasa. Walaupun dalam perjalanan hanya tidur-tiduran dan bangun sesekali untuk menanyakan dimana lokasi keberadaan pada saat itu. Maklum ini perjalanan pertama ke Banda Aceh.
Kalo nggak salah sih perjalanan ini saat H-7 lebaran, yang jelas perjalanan baru dimuli usai kegiatan saya ber-KKN selama 1,5 bulan di Bonjol, Pasaman Timur. Setelah semua urusan selesai, akhirnya kami berangkat dengan beranggotakan 4 orang plus 1 sopir.
Hari pertama kami sampai di Banda Aceh kami tidak langsung berjalan-jalan menikmati keindahan Kota ini. Dikarenakan sudah letih dalam perjalanan selama 2 hari. Apalagi hawa disana sangat panas, sangat berbeda dengan kota kelahiran saya, sehingga perlu penyesuaian terlebih dahulu. Jadi di hari pertama ini kami hanya beristirahat sambil menunggu waktu berbuka puasa karena memang kami sampai disini 2 jam sebelum waktu berbuka.
Keesokan harinya barulah kami melakukan perjalanan menuju tempat yang menjadi saksi bisu amukan Tsunami yang meluluhlantakkan Kota Serambi Mekah di tahun 2004 silam. Nggak kebayang bagaimana dahsyatnya guncangan gempa dan hantaman tsunami menghancurkan kota ini. Bahkan guncangannya terasa hingga ke tempat tinggal saya di Bukittinggi.
PLTD Apung 1 menjadi salah satu saksi bisu ganasnya amukan Tsunami Aceh. Kapal seberat 2600 ton dengan luas 1900 KM persegi ini terhempas sejauh berkilo - kilometer dari posisi awal yang berada di Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheuh. Sekedar informasi saja kalo PLTD Apung 1 adalah kapal generator listrik milik PLN di Banda Aceh dan saat ini sudah dijadikan lokasi wisata yang dikenal dengan nama Kapal Apung.
Setelah melihat langsung keberadaan Kapal Apung, kami juga menyempatkan melihat foto- foto pasca tsunami dan membaca informasi di Monumen PLTD Apung 1. Pada monumen ini tertera tanggal dan waktu kejadian dari musibah Tsunami yang juga menimpa beberapa negara tetangga di 2004 silam.
Komentar
Posting Komentar