Langsung ke konten utama

Memacu Adrenalin Di Sironjong Ketek

Merasa punya nyali yang cukup besar? Bosan dengan cara menikmati alam yang hanya begitu-begitu saja? Kenapa nggak mencoba wisata penuh tantangan yang akan membuat jantung berdegup kencang. Mungkin destinasi berikut ini bisa dijadikan hiburan bagi jiwa-jiwa yang haus akan tantangan.


Kesempatan kali ini untuk menikmati alam dengan tantangan cliff jumping di Sironjong Ketek tentunya tidak akan saya sia-siakan. Sempat frustasi dan jengkel kalau ternyata bakal batal mengunjungi kawasan ini. Mengingat hujan dan badai yang nggak ada henti-hentinya menemani kami berlayar dari satu pulau ke pulau lainnya di Kawasan Mandeh.
Namun untungnya cuaca di sore itu sangat bersahabat. Sehingga saya dan rekan seperjalanan bisa menikmati keindahan alam dengan cara yang anti mainstream.

Ragu? Jangan ditanya, karena ini pengalaman pertama saya meloncat dari ketinggian 20 M. Awalnya memang ada keraguan setelah sampai dan melihat lokasinya langsung. Dikarenakan kami harus memanjat tebing dengan menggunakan tali terlebih dahulu.

Sempat khawatir juga dan beberapa rekan-rekan memperingati untuk membatalkan niat memanjat tebing tersebut. Karena memang sebelumnya hujan sempat membasahi bebatuan yang ada sehingga batu yang menjadi pijakan menjadi licin dan bisa mengancam keselamatan.

Namun setelah melihat dua rekan sebelumnya berhasil melakukannya. Akhirnya sayapun memberanikan diri untuk melakukannya. Kapan lagi Bisa mengulang moment bersejarah ini kan?

Saya dan salah satu rekan, yakni Adi, meloncat dari kapal yang kami tumpangi ke laut dan berenang menuju tebing yang akan kami panjat. Untung saja bebatuan tebing tidak licin sepeti yang dibayangkan.  Walaupun sempat diguyur hujan berkepanjangan. Namun tetap harus waspada, karena sedikit saja terlengah bebatuan besar dan tajam siap menyambut kami di bawah.

Akhirnya giliran sayapun tiba. Degup jantung makin cepat dan mulai merasa sempoyongan saat berdiri. Terdengar sorakan yang makin keras. Loncat!!! Loncat!!! Disaat itu saya mulai merasakan gempa setempat. Lutut terasa lemas dan kaki mulai menggigil. Namun nggak ada pilihan lain. Daripada harus malu pulang dengan cara menuruni tebing menggunakan tali. Akhirnya saya beranikan diri untuk meloncat walaupun harus berfikir lama untuk mengambil keputusan.

Saat itu saya meloncat dengan mata tertutup dan kondisi badan yang mulai agak lemas. Sampai-sampai nggak peduli lagi dengan posisi meloncat yang benar. Hingga akhirnya bagian bokong yang lebih dahulu mendarat dipermukaan air.

Sakit? Jangan ditanya. Yang penting tantangan dan rasa penasaran ini sudah ditaklukkan. Untungnya air disekitaran Sironjong Ketek ini tenang. Sehingga tidak memerlukan tenaga ekstra untuk berenang ketepian.

Setelah cliff jumping usai, kami kembali menaiki kapal untuk kembali ke daratan. Namun disepanjang perjalanan wajah kami terlihat sedikit pucat dan lebih banyak melamun. Seolah tidak percaya dengan apa yang sudah terjadi. Agak shock namun segala beban pikiran yang menumpuk hilang perlahan. Walaupun saat sampai di daratan, jalan kami para peloncat yang nggak ada indah-indahnya ini agak sempoyongan. 😀😎😆

Komentar

Rekomendasi Untuk Anda

Menerobos Lorong Waktu Di Kota Tua Sawahlunto

Berwisata merupakan kegiatan yang paling seru dilakukan untuk melepaskan diri dari rutinitas pekerjaan. Nggak heran kalo di akhir pekan setiap tempat wisata ataupun wahana bermain pasti akan ramai dikunjungi oleh turis lokal maupun mancanegara. Namun alangkah lebih seru lagi jika kita bisa menikmati liburan sambil mempelajari sejarah bangsa ini. Kali ini saya akan membawa Anda untuk menelusuri Kota Tua nan penuh sejarah yaitu Sawah Lunto. 1. Lubang Suro Jangan sampai anda lewatkan tempat yang satu ini. Lubang Mbah Soero merupakan sebuah gua tambang batu bara yang bisa dikunjungi oleh wisatawan. Diberi nama Mbah Soero karena dulunya tambang batu bara ini dikomandoi oleh orang yang namanya diabadikan menjadi nama gua tersebut. Loebang Mbah Soero  Perjalanan menelusuri gua ini menjadi semakin seru karena para wisatawan dilengkapi dengan helm, dan sepatu khusus (boot). Selain dilengkapi dengan peralatan ala pekerja tambang batu bara, selama perjalanan para wisatawan aka...

Berkunjung Ke Rumah Apung Di Kampung Mandas Taroesan

Awalnya keinginan kembali mengeksplorasi keindahan Kawasan Wisata Taman Laut Mandeh ini dikarenakan ingin berkunjung ke spot Taluak Sikulo yang belakangan cukup viral. Tekad yang sudah bulat membuat kami bersemangat untuk mengunjungi lokasi yang katanya mirip dengan pemandangan pantai yang ada di Bali. Namun perlahan tapi pasti tekad yang bulatpun terkikis sedikit demi sedikit oleh terjangan badai laut yang cukup membuat  panik dan berhasil menyurutkan keinginan untuk menginjakkan kaki disana. Sehingga kami memutuskan  untuk berbalik arah ke lokasi lainnya.  Yang jelas disaat gelombang ombak sudah mulai tinggi. Saya buru-buru mengambil dan membagikan life vest agar dapat meminimalisir jika hal yang tidak diinginkan nantinya terjadi. Namun di tengah jalan keputusan diambil agar merubah rute perjalanan ke lokasi lainnya dikarenakan cuaca makin tak kunjung bersahabat. Bukan menyerah hanya saja demi kebaikan bersama kami pikir lebih baik membatalkan perjalanan kali ini ke Ta...

Bersantai sejenak di Lezatta Green House

Bermula dari mengisi kekosongan waktu dikala roadshow bersama salah satu bank. Mumpung masih ada lebih kurang 1 jam lagi sebelum jadwal berikutnya dimulai. Akhirnya saya dan tim memutuskan untuk bersantai sejenak sambil menikmati keindahan bunga-bunga di Lezatta Green House. Lokasi berada tidak jauh dari tempat kami akan melanjutkan roadshow berikutnya. Yakni di Jalan Raya Bukittinggi - Payakumbuh KM 9,5 Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Di taman hias dan tempat pembibitan bunga ini mata pengunjung akan dimanjakan dengan pemandangan yang dipenuhi dengan berbagai jenis bunga dan juga terdapat berbagai macam spot rumah boneka yang sayang kalau nggak sempat diabadikan dalam social media anda. Niat awal mulanya ingin bersantai sambil menikmati pemandangan yang dihadirkan disini jadi sirna. Nggak terasa berfoto dilokasi ini banyak menghabiskan waktu. Karena begitu banyak spot menarik yang sayang untuk dilewatkan. Untuk tiket masuk sangat terjangka...

Kawah Putih Bak Negeri di atas Awan (Kawah putih Part III)

Nggak terasa akhirnya kita memasuki daerah Ciwidey, itu berarti sebentar lagi kita akan mendarat dengan sempurna dikawasan Kawah putih, hahah pesawat kali pake acara mendarat :) . Akhirnya saya bisa sampai ditempat yang sudah lama saya ingin kunjungi. Seketika kami melihat ada monument yang bertulisan Kawah Putih tanpa berlama-lama lagi kita langsung menyiapkan smartphone dan bernarsis ria didepan tulisan Kawah Putihnya. Sedikit mengulik tentang objek wisata Kawah Putih, tempat ini berada di ciwidey, Bandung Selatan, terletak diketinggiang 2300 m dpl, hanya saja untuk mencapai spot wisatanya kita harus mengendarai kendaraan khusus yang menuju kesana yaitu ontang anting. Kendaraan ini mirip Oplet yang diisi oleh 13 penumpang. Kalo penumpangnya belum penuh si sopir nggak bakalan mau jalan. Pas kita sampe disana ontang anting kita hanya berisi 5 Orang yaitu saya, Lukas dan 3 orang penumpang lainya, tapi untungnya nggak lama setelah itu akhirnya kendaraan kamipun penuh dan si...

Popular Posts

Ondeh Mandeh Rancak Bana

Pesona Puncak Kabun Singgalang

Berkunjung Ke Rumah Apung Di Kampung Mandas Taroesan

Minggu Pagi Di Pasar Digital Kubu Gadang

Langkuik Tinggi (Wisata 5 Air Terjun)

Indahnya Panorama Puncak Lawang

MC Di Perhelatan Home Decor Lovers Bukittinggi

Jelajah Wisata Bukik Baka Park Kamang

Pesona Lembah Harau Yang Belum Tersibak ( Air Terjun 7 Tingkat)

Menelusuri Sungai Amazone Ala Situjuah (Embung Baboy)