Langsung ke konten utama

Indahnya Kebersamaan di 2891 Mdpl





Salah satu cara saya menemukan kembali gairah dalam bekerja ataupun inspirasi yakni dengan melakukan traveling dan melepaskan diri dari hingar bingar kesibukan yang tiada pernah ada habisnya. Dengan melakukan perjalan ke berbagai lokasi wisata dapat membuat diri sejenak melupakan sekelumit permasalahan yang ada dan juga membuat diri kita lebih siap menghadapi tantangan yang ada di depan mata.
Perlahan segala permasalahan sirna seketika disaat saya dan teman-teman dihadapkan pada sebuah perjalanan yang menyita perhatian, ketelitian dan juga mengutamakan kebersamaan didalamnya.

Entah itu benar atau tidak, atau hanya anggapan saya saja, bahwa kita bisa mengetahui sifat asli seseorang dengan cepat ketika melewati satu perjalanan yang panjang. Apakah orang itu suka mengeluh, suka menolong, acuh tak acuh, penuh semangat dan lain sebagainya terlihat di perjalanan, terutama perjalanan yang penuh rintangan.

Pelajaran lainnya yang bisa saya dapati adalah dengan melakukan suatu hobi yang sama kita merasa lebih cepat membangun keakraban. Walaupun mungkin baru berkenalan dalam hitungan bulan, minggu, hari bahkan beberapa jam sebelum keberangkatan. Bahkan cerita dan segala uneg-uneg bisa lebih lepas disampaikan pada moment ini. Betul apa betul???

Mendaki Marapi sebenarnya sudah lama direncanakan. Hanya saja sempat berbenturan dengan berbagai kendala, sehingga baru bisa kami laksanakan setelah sekian bulan tertunda.
Seperti biasa sebelum perjalanan dimulai, kami mengadakan technical meeting ala kadarnya untuk membahas rencana keberangkatan. Kali ini saya bersama tiga teman lainnya yakni Indra, Yogi, dan Rahmad yang akan mencoba menaklukan puncak Gunung Marapi.  Segala perbekalan diletakkan di satu tempat agar nantinya tidak ada yang tertinggal saat keberangkatan.

Untungnya Indra dan Rahmad sudah beberapa kali mendaki gunung dengan ketinggian 2891 Mdpl ini.  Paling tidak mereka sudah tahulah bagaiman medan yang akan dilalui nantinya. Sedangkan bagi saya dan Yogi ini merupakan pengalaman pertama untuk menapaki kaki di puncak Gunung Marapi.

Perjalanan kami Mulai setelah menyelesaikan sarapan dan kami meluncur dengan dua sepeda Motor hingga sampai ke posko pendakian. Hal pertama yang harus kami lakukan adalah mengurusi pendaftaran dan administrasi di posko tersebut. Akhirnya perjalanan dimulai, diawali dengan doa bersama terlebih dahulu.
Berbeda dari pengalaman mendaki sebelumnya saat mendaki Gunung Talang yang kiri dan kanannya terhampar luas perkebunan teh. Sedangkan di Kaki Gunung Marapi banyak ditanami sayuran oleh warga sekitar yang berprofesi sebagai petani sayur. Karena wilayah ini memang terkenal sebagai pemasok sayuran untuk wilayah Bukittinggi, Agam dan sekitarnya.

Perjalanan menuju cadas Gunung Marapi memakan waktu lebih kurang lima jam perjalanan. Suatu hal yang paling saya syukuri saat itu adalah cuaca yang adem-adem ayem. Sesekali kami beristirahat dan melepas penat sambil menikmati kudapan yang ada. Hingga berhenti di suatu tempat yang agak sejuk untuk menikmati makan siang terlebih dahulu.




Tak lama berselang, perjalanan pun kami lanjutkan kembali hingga mulai melewati medan yang terjal, jalan yang semakin menyempit serta beban yang dirasa makin berat, membuat sekujur tubuh terasa pegal. Namun ada saja tingkah laku kami yang memancing gelak tawa seisi penghuni hutan... (monyet kali ah...) sehingga perjalan yang melelahkan ini tidak terasa begitu berat.

Perlahan tapi pasti dengan langkah terseok-seok akhirnya kami sampai di cadas Gunung Marapi, tempat kami akan berkemah malam ini. Agak bingung juga mencari tempat yang pas untuk mendirikan tenda. Karena hampir semua tempat penuh terisi oleh kelompok-kelompok pendaki. Maklum malam ini merupakan malam minggu. Kawasan Gunung Marapi merupakan salah satu spot tujuan berakhir pekan favorit disini.

Saat itu waktu menunjukkan pukul 5.00 sore. Udara di kawasan ini terasa dingin hingga menusuk ke tulang. Padahal sore itu Matahari masih dengan setianya memberikan kehangatannya di penghujung senja. Namun kehangatan yang dipancarkan terkalahkan dengan sepoi-an angin yang berhembus, kalo bisa dibilang bukan sepoi sih... lebih tepatnya amukan angin yang berhasil membuat kami menggigil.

Matahari perlahan kembali ke peraduannya, pertanda kegelapan malam mulai menyongsong. Kami menikmati keindahan pemandangan yang jarang bisa ditemui di tengah kota. Menikmati keindahan alam sambil bercengkrama bersama teman perjalanan merupakan moment indah yang tidak bakal terlupakan. Namun sayangnya dinginnya udara membuat kami tidak bisa berlama-lama berada di luar tenda.




Komentar

Rekomendasi Untuk Anda

In Collaboration With Moment Photography

MOMENT PHOTOGRAPHY Instagram :  @moment.pr WA / Telp. : 0823-8645-9297 / 0853-6925-4056 Lokasi : Bukittinggi Menyediakan jasa foto: - Prewedding - Produk - Group - Dokumentasi Acara - Keluarga MOMENT PHOTOGRAPHY -  We Capturing Your Moment

Eksplorasi Mandeh Yang Masih Dan Akan Terus Berlanjut

Usai menikmati pemandangan dan santai sejenak di Rumah Apung , kami menuju ke spot selanjutnya yakni Pulau Soetan . Disini kami menikmati makan siang sekaligus beristirahat sejenak sebelum kembali melanjutkan perjalanan untuk snorkling di Pulau Cubadak.  Pulau Soetan Sehari sebelum ke Kawasan Mandeh ini kami mengabarkan dulu kepada tour guide untuk menyediakan makanan ikan karang bakar. Maklum karena tinggal di daerah pegunungan kami jarang sekali bisa menikmati langsung kesegaran dari ikan laut yang baru dipancing. Apalagi ditemani dengan sambalado jariang (jengkol) serta gulai pucuak ubi (daun singkong) dan potongan timun makin melengkapi kenikmatan saat menyantap makan siang kala itu. Selesai makan siang tanpa menyia-nyiakan kesempatan. Kami segera berangkat menuju rute selanjutnya yakni Pulau cubadak untuk menikmati pemandangan bawah laut. Untuk melihat keseruan kami disana silahkan klik disini! Kira-kira di Pukul 3 sore kami memutuskan untuk mengakhiri kegiatan snorkeling dan ...

Menikmati Pemandangan Indah Takengon Dari Pantan Terong

Selesai menikmati keindahan panorama alam dari Bur Telege . Tanpa menyia-nyiakan waktu, saya dan keluarga memutuskan untuk melihat keindahan kota Takengon yang nggak kalah menarik dari lokasi pertama, yakni Pantan Terong. Untuk menuju objek wisata yang berada di Desa Ulu Nuih, Kecamatan Bebesen, Aceh Tengah ini harus ekstra hati-hati. Karena nantinya kami akan melewati jalan menanjak yang berliku-liku. Trek yang ada benar-benar menguji ketangkasan driver dalam mengendarai mobil. Disini para wisatawan disuguhkan oleh pemandangan Danau Lut Tawar yang dikelilingi oleh perbukitan dan rumah-rumah penduduk. Sungguh mata siapapun yang memandang akan merasa takjub dengan hamparan keindahan alam yang ada. Sebelum menjajali satu demi satu spot yang bisa diabadikan dengan smartphone disini. Kami terlebih dahulu menikmati bekal nasi gurih ditemani beberapa kudapan ringan seperti pulut panggang, tape nasi dan onde-onde yang sudah disiapkan di rumah sebelum keberangkatan kami kesini. Dengan backgro...

Pesona Lembah Harau Yang Belum Tersibak ( Air Terjun 7 Tingkat)

Perjalanan kali ini membawa saya dan rekan-rekan untuk kembali mengeksplorasi keindahan alam Lembah Harau Lima Puluh Kota. Sempat menganggap remeh dengan keberadaan pariwisata yang ada di daerah ini. Namun ternyata keindahan alam disini seolah tak pernah ada habisnya. Sudah berapa kali saya menginjakan kaki di Harau. Hanya saja tidak pernah kepikiran kalau ternyata masih ada spot yang masih belum diketahui oleh banyak orang. Kali ini kami coba menyusuri air terjun 7 Tingkat yang ada dilokasi ini. Air Terjun tujuh tingkat berada 4 KM dari lembah Harau. Objek wisata ini sepertinya belum banyak dikunjungi oleh wisatawan dikarenakan lokasinya cukup jauh. Suasana disini begitu hening hanya terdengar suara air terjun yang menghantam bebatuan. Untuk memasuki lokasi ini kami meminta izin terlebih dahulu kepada warga sekitar dan jika memungkinkan meminta bantuan mereka untuk menjadi guide dalam perjalanan kali ini.  Mengabadikan Moment Terbaik Di Air Terjun Pertama Tidak begitu ...

Berkunjung Ke Masjid Samudera Ilahi, Ikon Baru Pesisir Selatan

Perjalanan di Pesisir Selatan pun masih kami lanjutkan. Kali ini dikarenakan hari sudah semakin sore, kami memutuskan untuk segera mencari penginapan di sekitaran Pantai Carocok. Mudah-mudahan masih keburu untuk menikmati sunset disana. Sesampainya di Pantai Carocok. Pandangan saya tertuju pada masjid yang baru saja diresmikan di awal Bulan Februari 2021 ini. Masjid Samudera Ilahi atau lebih dikenal dengan Masjid Terapung Pantai Carocok. Seketika kami menunda dulu untuk mencari tempat penginapan dan melihat-lihat suasana masjid yang berada di bibir Pantai ikonik Pesisir Selatan ini. Biar bisa sekalian merasakan suasana Sholat Maghrib disini. Sekedar informasi dari beberapa sumber yang saya baca katanya masjid yang berada di Painan, IV Jurai, Kabupaten Pesisir Selatan ini dibangun di lahan seluas 1795 m². Selain itu mesjid dengan 2 menara setinggi 32 meter ini mampu menampung kisaran 300 orang jamaah. Correct me if I am wrong ya! Sesampainya di masjid ini kami langsung berkeliling dan ...

Youtube - Wawan MJ TV, Jangan Lupa Subscribe Ya!!!

Hi, jangan lupa subscribe Youtube baru saya dengan klik  Wawan MJ TV . Berbagai cerita seru perjalanan nantinya bakal saya share disana ya.  Beberapa cerita perjalanan seperti menyusuri keindahan Bur Telege & Pantan Terong yang sebelumya pernah saya share tulisannya di blog ini juga bisa langsung kamu cek disana. Berkunjung ke lokasi yang menjadi saksi bisu Tsunami Aceh juga bisa kamu tonton disini! Nggak ketinggalan perjalanan menyusuri keindahan Pesisir Selatan, mulai dari Kawasan Mandeh hingga Masjid Samudera Illahi di Pantai Carocok Painan . Jangan lupa disubscribe agar chanel ini nantinya terus berkembang kedepannya. Terimakasih!!!

Minggu Pagi Di Pasar Digital Kubu Gadang

Menghilangkan kejenuhan dari rutinitas harian dengan berwisata ke daerah Pedesaan di akhir pekan merupakan hal yang sangat menyenangkan. Apalagi jika bisa menikmatinya dengan cara yang unik dan berbeda. Desa Wisata Kubu Gadang menawarkan pengalaman berwisata yang berbeda. Dimana selain berlatarkan keindahan hamparan sawah yang menghijau serta pegunungan yang menjulang tinggi, pengunjung akan digiring menyusuri perjalanan dengan nuansa jaman dahulu kala. Saat memasuki lokasi pasar, pengunjung harus menukarkan uang (pitih) terlebih dahulu. Uang-uang ini berupa koin-koin kayu dengan nilai beragam. Mulai dari 2 (Piah), 5 (MOS), 10 (sapiak), 20 (Duo Piak). Nantinya uang-uang inilah yang akan digunakan sebagai alat  pembayaran untuk setiap transaksi belanja di stan-stan yang tersedia. Berbagai kuliner tradisional minang yang terkadang sudah susah ditemukan di pasar-pasar juga ada disini. Sebut saja oyak-oyak (ongol-ongol), lompong sagu, roti gabin, lam...

Olahraga Pagi Sambil Menikmati Keindahan Pulau Ujung Kapuri di Kawasan Wisata Sungai Pisang Bungus Teluk Kabung Padang

Disaat liburan jangan lupa untuk tetap menjaga kesehatan tubuh dengan berolahraga pagi dibawah sinar matahari  sambil menikmati keindahan pulau yang belakangan cukup hits di Kawasan Wisata Sungai Pisang, Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Padang. Pulau kecil yang mampu  memberikan ketenangan ini adalah Ujung Kapuri.  Deburan ombak, hembusan angin sepoi-sepoi serta hangatnya mentari pagi membuat tubuh dan fikiran menjadi rileks. Sehingga makin bersemangat dalam menyongsong hari-hari kedepan.

Jangan Lewatkan Kenikmatan Teh Talua Kalau Berkunjung Ke Sumatera Barat

Kuliner dan jalan-jalan merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Biasanya ketika kita mengunjungi lokasi baru, selain menikmati keindahan alam atau objek wisatanya kita juga bakal penasaran dengan makanan atau minuman tradisional/ khas-nya daerah tersebut. Mungkin memang ada yang bilang. Kalau kuliner apalagi khas Minang mah bisa didapat dimana-mana. Jadi bisa dicoba nanti-nantilah. Eittsss… jangan salah dulu. Pasti akan berbeda rasanya kalau menikmatinya sambil menyaksikan pemandangan alam dari Ngarai Sianok. Hembusan angin yang bertiup sepoi-sepoi berpadu dengan sejuknya udara di sekitar Ngarai mampu mengalahkan kehangatan sinar mentari yang tengah berada tepat diatas kepala siang itu. Satu gelas Teh Talua menemani saya menikmati keindahan Tabiang Takuruang yang tepat berada dihadapan saya. Mungkin masih asing terdengar bagi kamu yang belum pernah mencoba Teh Talua. Nah… Teh Talua ini merupakan minuman khas dari Sumatera Barat yang terdiri dari teh, telur, gula dan t...

Wisata Edukasi Lassy Dairy Farm

Spot wisata yang Mengusung tema “wisata edukasi” Lassy Dairy Farm tak henti-hentinya didatangi pengunjung siang itu. Lokasinya Berada di Jl. Lasi Tuo, Lasi, Canduang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat 26191 Seperti peternakan sapi pada umumnya disini pengunjung bisa melihat langsung keberadaan sapi perah atau bahkan jika ingin melihat langsung proses pemerahan sapi bisa datang pada jam 07.00 – 10.00 WIB atau sore harinya pada jam 17.00 – 20.00 WIB. Dijamin rasa penasaran kamu akan langsung terobati. Disini juga terdapat kandang kelinci yang merupakan salah satu daya tarik baru yang akan segera dibuka dalam beberapa waktu kedepan. Selain bisa menikmati bermain sambil belajar terutama dalam bidang peternakan, juga terdapat beberapa fasilitas permainan anak-anak. Dijamin sang buah hati kamu nggak bakal bosan menghabiskan waktu berlama-lama disini. Sembari anak-anak sedang menikmati permainannya, para orang tu...

Popular Posts

Ondeh Mandeh Rancak Bana

Pesona Puncak Kabun Singgalang

Berkunjung Ke Rumah Apung Di Kampung Mandas Taroesan

Minggu Pagi Di Pasar Digital Kubu Gadang

Langkuik Tinggi (Wisata 5 Air Terjun)

MC Di Perhelatan Home Decor Lovers Bukittinggi

Indahnya Panorama Puncak Lawang

Jelajah Wisata Bukik Baka Park Kamang

Pesona Lembah Harau Yang Belum Tersibak ( Air Terjun 7 Tingkat)