![]() |
Gerbang Wisata Langkuik Tinggi |
Tepat sekali kalau Malalak merupakan surga bagi para pencinta air terjun. Terbukti saat kami kembali menginjakkan kaki untuk kedua kalinya ketempat ini, disepanjang jalan kiri dan kanan terpampang berbagai spanduk air terjun. Mulai dari Burai-Burai Langkuik, Burai-Burai Batingkek, Burai-Burai Singkek, Langkuik Tamiang hingga yang saat ini menjadi tujuan kami kali ini yaitu Langkuik Tinggi dan tentunya masih banyak spot-spot air terjun lainnya.
![]() |
Berkumpul Di posko Untuk Mendata Anggota |
Sampai-sampai ada salah satu media online yang menyatakan kalo Potensi Pariwisata yang ada di Malalak ini seperti membangunkan raksasa yang sedang tidur pulas. Kalo dipikir-pikir memang benar. Karena begitu banyak spot yang belum tergarap dengan baik dan juga belum diketahui oleh banyak pecinta alam. Sangat disayangkan, namun begitulah adanya.
![]() |
View Sebelum Memasuki Hutan |
Lokasi Air terjun Langkuik tinggi ini masih berada didaerah Nyiur - Malalak Selatan. Lebih kurang 30 - 45 menit dari Kota Bukittinggi. Untuk mencari tempat ini sangat gampang karena poskonya berada di pinggir jalan. Namun jangan coba-coba bertanya dimana lokasi air terjun tanpa menyebutkan namanya kepada warga disana. Karena baik anda ataupun orang yang anda tanya pasti akan bingung. Seperti info yang saya sampaikan sebelumnya, lokasi ini penuh dengan air terjun. Jadi alangkah baiknya jika anda ingin bertanya sebutkan namanya. Seperti tujuan kami saat ini yaitu Langkuik Tinggi.
Sesampainya dilokasi kami mermarkirkan kendaraan terlebih dahulu. Disini akan ada petugas parkir yang nantinya akan mengamankan kendaraan selama kami menyusuri hutan. Biaya parkir disini Rp. 5.000,-/ motor. Setelah urusan parkir selesai, kami diarahkan untuk melaporkan jumlah anggota ke posko yang ada disana. Nama-nama dari anggota yang akan berangkat dalam trekking ini didata dan tidak lupa untuk meninggalkan salah satu no handphone kami, agar nantinya bila terjadi apa-apa bisa segera dihubungi.
![]() |
Jalan Menurun dan Semakin Sempit |
Untuk karcis masuk perorang dikenakan Rp. 5.000,-. Disini para panitia menawarkan bantuan untuk kami yang sifatnya optional, yaitu ingin menggunakan jasa guide atau tidak? Dikarenakan kami tidak mengetahui medan yang akan kami tempuh sama sekali. Alangkah baiknya menggunakan jasa pemuda setempat sebagai guide. Untuk biaya guide diserahkan ke para pengunjung, mereka tidak mematok harga khusus, hanya berdasarkan kerelaan pengunjung saja.
![]() |
Penurunan yang Licin, Sehingga Harus Berhati-Hati |
Dengan mengikuti arahan, kami mulai melangkahkan kaki menyusuri persawahan. Tidak lama setelah itu pemandangan sawah yang dipenuhi rerumputan hijau berganti menjadi pepohonan. Pertanda kami mulai memasuki hutan (Rimbo) Langkuik Tinggi. Medan yang kami tempuh disini cukup beragam. Dibandingkan trekking kami saat di Langkuik Tamiang, disini jauh lebih ekstrim dan jalanan pada saat itu sangat licin. Mulai dari jalan yang menurun, menyempit dan berada diketinggian. Sehingga mengharuakan kami untuk berpegang pada akar-akar pohon ataupun tali yang sudah disediakan.
![]() |
Istirahat Sebentar Sambil Menunggu Rekan Lainnya |
Sesekali kami harus menggunakan tangga yang terbuat dari batang-batangan pohon. Namun disini sangat dibutuhkan kewaspadaan yang tinggi. Karena tanah dihutan tersebut sangat basah. Sehingga tanah tersebut menempel pada alas kaki kami. Alangkah baiknya untuk mebersihkan tanah-tanah yang menempel pada alas kaki terlebih dahulu sebelum menuruni anak tangga, atau setidaknya menginjak anak tangga tersebut dengan kaki telanjang untuk menghindari resiko slip dan terjatuh.
![]() |
Menyusuri Aliran Sungai |
Jangan anda fikir dengan kami menuruni anak tangga tadi merupakan tantangan terakhir kami menemui 5 air terjun ini. Masih banyak tantangan yang harus kami lewati. Salah satunya menyusuri sungai dengan melompat dari satu batu ke batu lainnya, yang kami khawatirkan yaitu keadaan batu yang ada disungai ini. Batu-batu disini besar namun berlumut dan licin. nggak jarang salah satu dari kami terkadang harus jatuh terpleset. Namun itulah tantangannya yang mau tidak mau harus dilewati.
![]() |
Air Terjun Pertama |
Hingga akhirnya kami sampai di Air terjun yang pertama. Syukurnya saat kami berada disini air terjunnya cukup deras. Sehingga dari kejauhanpun kami berdiri, percikan air terjun yang jatuh menghantam bebatuan tetap bisa membasahi kami yang sedang duduk dan berfoto disekitar lokasi. Setelah beristirahat sejenak, kami melanjutkan perjalanan ke spot kedua. Nah, untuk kemari kami harus menyebrangi aliran sungai yang cukup deras. Namun pemuda setempat yang juga sekaligus penjaja makanan yang berada di lokasi kedua ini membantu kami menyebrangi sungai satu persatu dengan menggunakan tali tambang agar tidak terseret arus.
![]() |
Pemuda Setempat Membantu Menyebrangi Sungai |
Di spot kedua kami menikmati keindahan air terjun sambil menyantap bekal yang kami bawa. Memang sebaiknya untuk makan siang dilakukan disini. Mengingat di spot selanjutnya tidak ada tempat yang nyaman untuk makan. Selain itu disinilah tempat yang paling pas untuk kami berenang. Karena airnya tidak terlalu deras dan tidak terlalu dalam.
![]() |
Spot Ke 2 |
Setelah makan dan berfoto, kami melanjutkan perjalanan ke spot 3,4 dan 5. Kebetulan ketiga tempat ini berdekatan dengan jarak tempuh dari spot kedua lebih kurang 20 menit. Tentunya dengan tantangan yang berbeda dari spot-spot sebelumnya. Disini kami diharuskan untuk memanjat bebatuan (Tebing kecil), yang untungnya batu disini tidak licin seperti bebatuan disungai sebelumnya. satu persatu kami memanjat dan dilanjutkan dengan berjalan kaki kembali menyusuri hutan.
![]() |
Spot Ke 3 |
Saking fikiran kami tertuju ke spot terakhir sampai-sampai kami tidak menyadari keberadaan satu air terjun kecil yang mengguyuri gua. Bahkan untuk menggambil gambarnyapun tidak. Hanya sekedar melihat dan berlalu begitu saja. Padahal sebenarnya spot yang ini juga lumayan unik, hanya saja terabaikan begitu saja.
![]() | |
Spot Ke-4 |
Perjalan kami lanjutkan terus hingga akhirnya kami sampai pada spot terakhir. Kami mulai mengabadikan gambar sambil sesekali berenang untuk melepas gerah dan lelah setelah lebih kurang menempuh 2,5 jam perjalanan. Voume air terjun meningkat dikarenakan hujan baru saja turun dilokasi ini. spot demi spot kami abadikan dengan kamera gadget.
![]() |
Spot Ke 5 |
Untuk mencapai spot terakhir kami harus melawan derasnya air. Tidak jarang ada diantara kami yang terbawa arus dan untungnya sungai disini tidak terlalu dalam. Disini memang sangat dibutuhkan kerjasama antar anggota dan guide untuk saling berpegangan agar tidak terbawa arus. Setelah melewati sungai kami memanjat bebatuan hingga sampai di spot terakhir yaitu air terjun ke 4 dan ke 5. Perjalanan kami berakhir disini dan dilanjutkan kembali dengan perjalanan pulang menyusuri sungai dan hutan belantara.
![]() |
Foto Terakhir Sebelum Kembali Ke Posko |
Komentar
Posting Komentar