Langsung ke konten utama

Langkuik Tinggi (Wisata 5 Air Terjun)

Gerbang Wisata Langkuik Tinggi

Tepat sekali kalau Malalak merupakan surga bagi para pencinta air terjun. Terbukti saat kami kembali menginjakkan kaki untuk kedua kalinya ketempat ini, disepanjang jalan kiri dan kanan terpampang berbagai spanduk air terjun. Mulai dari Burai-Burai Langkuik, Burai-Burai Batingkek, Burai-Burai Singkek, Langkuik Tamiang hingga yang saat ini menjadi tujuan kami kali ini yaitu Langkuik Tinggi dan tentunya masih banyak spot-spot air terjun lainnya.


Berkumpul Di posko Untuk Mendata Anggota

Sampai-sampai ada salah satu media online yang menyatakan kalo Potensi Pariwisata yang ada di Malalak ini seperti membangunkan raksasa yang sedang tidur pulas. Kalo dipikir-pikir memang benar. Karena begitu banyak spot yang belum tergarap dengan baik dan juga belum diketahui oleh banyak pecinta alam. Sangat disayangkan, namun begitulah adanya.


View Sebelum Memasuki Hutan
 
Lokasi Air terjun Langkuik tinggi ini masih berada didaerah Nyiur - Malalak Selatan. Lebih kurang 30 - 45 menit dari Kota Bukittinggi. Untuk mencari tempat ini sangat gampang karena poskonya berada di pinggir jalan. Namun jangan coba-coba bertanya dimana lokasi air terjun tanpa menyebutkan namanya kepada warga disana. Karena baik anda ataupun orang yang anda tanya pasti akan bingung. Seperti info yang saya sampaikan sebelumnya, lokasi ini penuh dengan air terjun. Jadi alangkah baiknya jika anda ingin bertanya sebutkan namanya. Seperti tujuan kami saat ini yaitu Langkuik Tinggi.



 
Sesampainya dilokasi kami mermarkirkan kendaraan terlebih dahulu. Disini akan ada petugas parkir yang nantinya akan mengamankan kendaraan selama kami menyusuri hutan. Biaya parkir disini Rp. 5.000,-/ motor. Setelah urusan parkir selesai, kami diarahkan untuk melaporkan jumlah anggota ke posko yang ada disana. Nama-nama dari anggota yang akan berangkat dalam trekking ini didata dan tidak lupa untuk meninggalkan salah satu no handphone kami, agar nantinya bila terjadi apa-apa bisa segera dihubungi. 


Jalan Menurun dan Semakin Sempit

Untuk karcis masuk perorang dikenakan Rp. 5.000,-. Disini para panitia menawarkan bantuan untuk kami yang sifatnya optional, yaitu ingin menggunakan jasa guide atau tidak? Dikarenakan kami tidak mengetahui medan yang akan kami tempuh sama sekali. Alangkah baiknya menggunakan jasa pemuda setempat sebagai guide. Untuk biaya guide diserahkan ke para pengunjung, mereka tidak mematok harga khusus, hanya berdasarkan kerelaan pengunjung saja.


Penurunan yang Licin, Sehingga Harus Berhati-Hati


Dengan mengikuti arahan, kami mulai melangkahkan kaki menyusuri persawahan. Tidak lama setelah itu pemandangan sawah yang dipenuhi rerumputan hijau berganti menjadi pepohonan. Pertanda kami mulai memasuki hutan (Rimbo) Langkuik Tinggi. Medan yang kami tempuh disini cukup beragam. Dibandingkan trekking kami saat di Langkuik Tamiang, disini jauh lebih ekstrim dan jalanan pada saat itu sangat licin. Mulai dari jalan yang menurun, menyempit dan berada diketinggian. Sehingga mengharuakan kami untuk berpegang pada akar-akar pohon ataupun tali yang sudah disediakan.


Istirahat Sebentar Sambil Menunggu Rekan Lainnya
 
Sesekali kami harus menggunakan tangga yang terbuat dari batang-batangan pohon. Namun disini sangat dibutuhkan kewaspadaan yang tinggi. Karena tanah dihutan tersebut sangat basah. Sehingga  tanah tersebut menempel pada alas kaki kami. Alangkah baiknya untuk mebersihkan tanah-tanah yang menempel pada alas kaki terlebih dahulu sebelum menuruni anak tangga, atau setidaknya menginjak anak tangga tersebut dengan kaki telanjang untuk menghindari resiko slip dan terjatuh.


Menyusuri Aliran Sungai

Jangan anda fikir dengan kami menuruni anak tangga tadi merupakan tantangan terakhir kami menemui 5 air terjun ini. Masih banyak tantangan yang harus kami lewati. Salah satunya menyusuri sungai dengan melompat dari satu batu ke batu lainnya, yang kami khawatirkan yaitu keadaan batu yang ada disungai ini. Batu-batu disini besar namun berlumut dan licin. nggak jarang salah satu dari kami terkadang harus jatuh terpleset. Namun itulah tantangannya yang mau tidak mau harus dilewati. 


Air Terjun Pertama

Hingga akhirnya kami sampai di Air terjun yang pertama. Syukurnya saat kami berada disini air terjunnya cukup deras. Sehingga dari kejauhanpun kami berdiri, percikan air terjun yang jatuh menghantam bebatuan tetap bisa membasahi kami yang sedang duduk dan berfoto disekitar lokasi. Setelah beristirahat sejenak, kami melanjutkan perjalanan ke spot kedua. Nah, untuk kemari kami harus menyebrangi aliran sungai yang cukup deras. Namun pemuda setempat yang juga sekaligus penjaja makanan yang berada di lokasi kedua ini membantu kami menyebrangi sungai satu persatu dengan menggunakan tali tambang agar tidak terseret arus.


Pemuda Setempat Membantu Menyebrangi Sungai

Di spot kedua kami menikmati keindahan air terjun sambil menyantap bekal yang kami bawa. Memang sebaiknya untuk makan siang dilakukan disini. Mengingat di spot selanjutnya tidak ada tempat yang nyaman untuk makan. Selain itu disinilah tempat yang paling pas untuk kami berenang. Karena airnya tidak terlalu deras dan tidak terlalu dalam. 

Spot Ke 2
Setelah makan dan berfoto, kami melanjutkan perjalanan ke spot 3,4 dan 5. Kebetulan ketiga tempat ini berdekatan dengan jarak tempuh dari spot kedua lebih kurang 20 menit. Tentunya dengan tantangan yang berbeda dari spot-spot sebelumnya. Disini kami diharuskan untuk memanjat bebatuan (Tebing kecil), yang untungnya batu disini tidak licin seperti bebatuan disungai sebelumnya. satu persatu kami memanjat dan  dilanjutkan dengan berjalan kaki kembali menyusuri hutan.

Spot Ke 3

Saking fikiran kami tertuju ke spot terakhir sampai-sampai kami tidak menyadari keberadaan satu air terjun kecil yang mengguyuri gua. Bahkan untuk menggambil gambarnyapun tidak. Hanya sekedar melihat dan berlalu begitu saja. Padahal sebenarnya spot yang ini juga lumayan unik, hanya saja terabaikan begitu saja.


Spot Ke-4
 


Perjalan kami lanjutkan terus hingga akhirnya kami sampai pada spot terakhir. Kami mulai mengabadikan gambar sambil sesekali berenang untuk melepas gerah dan lelah setelah lebih kurang menempuh 2,5 jam perjalanan. Voume air terjun meningkat dikarenakan hujan baru saja turun dilokasi ini. spot demi spot kami abadikan dengan kamera gadget.


Spot Ke 5

Untuk mencapai spot terakhir kami harus melawan derasnya air. Tidak jarang ada diantara kami yang terbawa arus dan untungnya sungai disini tidak terlalu dalam.  Disini memang sangat dibutuhkan kerjasama antar anggota dan guide untuk saling berpegangan agar tidak terbawa arus. Setelah melewati sungai kami memanjat bebatuan hingga sampai di spot terakhir yaitu air terjun ke 4 dan ke 5. Perjalanan kami berakhir disini dan dilanjutkan kembali dengan perjalanan pulang menyusuri sungai dan hutan belantara.

Foto Terakhir Sebelum Kembali Ke Posko


Komentar

Rekomendasi Untuk Anda

Catatan Seorang Penyiar Radio

Banyak orang tentunya terlahir dengan memiliki suara nan indah. Namun banyak juga yang harus bekerja keras untuk memiliki kualitas vocal yang baik untuk menjadi seorang penyiar professional. Radio merupakan media yang hanya bisa didengar. Tentu saja suara merupakan aset terpenting seorang penyiar, yang sekaligus merupakan ujung tombak /  front liner  yang langsung berinteraksi dengan pendengar. Hanya saja menjadi seorang professional tidak cukup hanya bermodal suara emas, tapi juga banyak kriteria lainnya yang harus dimiliki orang-orang yang ingin berkecimpung dalam dunia kepenyiaran. Kira-kira apa saja sih yang dibutuhkan? Penyiar harus memiliki  wawasan  yang luas agar dapat menghidupkan suasana siarannya. Karena biasanya orang-orang pada umumnya menganggap kalo penyiar merupakan sosok pribadi yang serba tahu. Oleh karena itu penyiar dituntut untuk serba tahu dengan permasalahan ter- update. Untuk itu para penyiar dituntut untuk rajin mencari informasi de...

Berkunjung Ke Penangkaran Penyu Pariaman

Mumpung lagi nggak ada schedule kerjaan, saya dan 3 rekan lainnya mengisi kegiatan dengan jalan-jalan siang ke Pariaman. Tujuan utama kesana yaitu ingin melihat langsung penangkaran penyu yang berada di Dinas Kelautan Dan Perikanan di Apar, Pariaman Utara.  Keberangkatan menuju lokasi ini dimulai pukul 11.00 WIB. Memang sengaja agak siang, sesampainya disana pas disaat jam makan siang. Perjalanan kali ini kami lakukan dengan mengendarai sepeda motor. Hanya saja derasnya hujan membuat kami terpaksa berhenti di beberapa tempat, sehingga sampai di Pariaman harus molor dari waktu yang telah ditentukan.  Sesampainya di Pariaman kami menuju ke salah satu warung makan yang ada di Pantai cermin. Tempat makannya sangat sederhana, hanya saja rasanya sangat menggugah selera. Sampai saat menulis inipun saya masih merasa ngiler saat membayangkan makanan yang dihidangkan. Pantai Cermin   Agak khawatir juga kalo nantinya kami nggak bisa menikmati makan siang disin...

Pesona Puncak Kabun Singgalang

Puncak Kabun Singgalang Berburu keindahan alam merupakan salah satu hobi yang kembali tengah saya tekuni belakangan ini. Berbagi foto dan menuliskan segala pengalaman diberbagai tempat yang saya kunjungi merupakan suatu kebanggaan. Terutama jikalau bisa mengekspos tempat-tempat indah yang belum banyak diketahui khalayak ramai. Bahkan waktunya pun sering saya lakukan di jam-jam sibuk perkantoran. Agar dapat menikmati keindahan alam tanpa banyaknya orang atau kendaraan yang berseliweran kesana kemari. Kali ini saya menyaksikan langsung keindahan Puncak Kabun Singgalang yang berada di Kecamatan Banuhampu, Kabupaten Agam. Lokasi ini nggak jauh letaknya dari Taman Pendidikan Al-Quran (TPA) Syekh Bagodaik di Jorong Baringin, Kanagarian Cingkariang. Keasrian alam, sejuknya udara di lokasi ini berpadu dengan keramahan warga sekitar yang mayoritas berprofesi sebagai petani sayur menemani perjalanan kami kali ini.  Siang itu tepatnya setelah Shololat Dzuhur, ...

Catatan Si Tukang Jalan (E-Book)

Tukang Jalan, terdengar aneh dan memiliki konotasi yang kurang nyaman bagi orang-orang yang diberi julukan tersebut. Sebab Tukang Jalan sering disangka orang-orang yang suka jalan tak tentu arah. Disini Penulis dan rekan-rekan perjalanan mencoba menepis anggapan itu. Karena dengan berjalan kami bisa banyak belajar, membuka wawasan, melepaskan diri dari kepenatan bahkan bisa mengenalkan potensi wisata yang ada di Indonesia kepada khalayak ramai. Tentunya banyak dari kita yang beranggapan kalau jalan-jalan harus dengan biaya yang mahal. Padahal begitu banyak spot-spot di Indonesia yang bisa dicapai dengan budget minim, bahkan gratis. Kenapa tidak kita manfaatkan kesempatan ini untuk mengeksplorasi kekayaan negeri kita ini. Karena tak kenal maka tak sayang, bukan? Buku " Catatan Si Tukang Jalan" ini bercerita tentang perjalanan Penulis dan rekan-rekan se-perjalanan menyusuri tempat-tempat wisata yang masih belum banyak dikunjungi oleh orang-orang hingga tempat-tempat wisata ya...

Saksi Bisu Dahsyatnya Tsunami Aceh

Rencana lebaran di kampung halaman bunda akhirnya terlaksana. Walaupun harus menempuh perjalanan darat yang cukup panjang dari Bukittinggi menuju Takengon (Aceh Tengah). Perjalanan memakan waktu sekitar 2 hari 1 malam. Tapi perjalanan kali ini Kita mengambil rute yang berbeda, karena ingin mengunjungi keluarga yang ada di Banda Aceh. Jadi total perjalanan yang harus ditempuh lebih kurang menjadi 2 hari 2 malam. Untungnya kami tetap semangat menjalankan ibadah puasa. Walaupun dalam perjalanan hanya tidur-tiduran dan bangun sesekali untuk menanyakan dimana lokasi keberadaan pada saat itu. Maklum ini perjalanan pertama ke Banda Aceh. Kalo nggak salah sih perjalanan ini saat H-7 lebaran, yang jelas perjalanan baru dimuli usai kegiatan saya ber-KKN selama 1,5 bulan di Bonjol, Pasaman Timur. Setelah semua urusan selesai, akhirnya kami berangkat dengan beranggotakan 4 orang plus 1 sopir. Hari pertama kami sampai di Banda Aceh kami tidak langsung berjalan-j...

Minggu Pagi Di Pasar Digital Kubu Gadang

Menghilangkan kejenuhan dari rutinitas harian dengan berwisata ke daerah Pedesaan di akhir pekan merupakan hal yang sangat menyenangkan. Apalagi jika bisa menikmatinya dengan cara yang unik dan berbeda. Desa Wisata Kubu Gadang menawarkan pengalaman berwisata yang berbeda. Dimana selain berlatarkan keindahan hamparan sawah yang menghijau serta pegunungan yang menjulang tinggi, pengunjung akan digiring menyusuri perjalanan dengan nuansa jaman dahulu kala. Saat memasuki lokasi pasar, pengunjung harus menukarkan uang (pitih) terlebih dahulu. Uang-uang ini berupa koin-koin kayu dengan nilai beragam. Mulai dari 2 (Piah), 5 (MOS), 10 (sapiak), 20 (Duo Piak). Nantinya uang-uang inilah yang akan digunakan sebagai alat  pembayaran untuk setiap transaksi belanja di stan-stan yang tersedia. Berbagai kuliner tradisional minang yang terkadang sudah susah ditemukan di pasar-pasar juga ada disini. Sebut saja oyak-oyak (ongol-ongol), lompong sagu, roti gabin, lam...

Ngabuburit di Bukik Chinang Kiek

Setelah saya dan rekan - rekan berkunjung ke Nagari Pariangan. Sambil menunggu waktu berbuka puasa, akhirnya kami memutuskan untuk mengunjungi satu lagi spot wisata yang saat ini tengah menjadi buah bibir kalangan per-medsos-an yakni Bukik Chinang Kiek. Rencana awalnya sih ingin berkunjung ke Puncak Gobah Aripan Solok. Karena ingin melihat spot-spot indah yang sangat  instagramable. Maklum liburan kami biasanya hanya hasil dari pencarian melalui google ataupun stalking dari instagram. Namun karena ada kesalahpahaman dan juga karena nggak ingat dengan nama tempat yang dimaksud. Akhirnya kami sampai juga. Sampai ditempat yang berbeda lebih tepatnya, yakni Bukik Chinang Kiek. Tapi ternyata spot disini nggak kalah menarik, walaupun saya sendiri belum pernah tahu dengan keberadaan tempat wisata ini. Dikarenakan kedatangan kami kesini di bulan puasa. Jadi tempat ini tidak beroperasi seperti sediakala. Biasanya Bulan Ramadhan dijadikan moment yang tep...

MC Di Perhelatan Home Decor Lovers Bukittinggi

  Salah satu cara untuk membuat suasana rumah jadi lebih indah adalah dengan memberikan sentuhan dekorasi se kreatif mungkin oleh penghuninya. Dekorasi ini tidak melulu dengan budget yang besar. Bahkan hal- hal kecil yang terkadang terabaikanpun, seperti limbah rumah tangga juga bisa dijadikan sebagai bahan untuk mempercantik tampilan ruangan yang ada dirumah anda. Minggu, 1 Juli 2018 , bertempat di salah satu ballroom Hotel Grand Rocky Bukittinggi, berlangsung suatu kegiatan gathering dari Home Decor Lovers Sumatera Barat dengan mengangkat tema " 2nd Meet Up HomeDecorLovers Family Sumatera Barat". Acara ini dihadiri langsung oleh anggota- anggota Home Decor Lovers Sumbar seperti Bukittinggi, yang menjadi tuan rumah di pertemuan kali kedua ini, selain itu turut hadir juga anggota lainnya dari Padang, Padang Panjang, Payakumbuh, Solok, Dharmasraya, Pasaman, Sawahlunto Sijunjuang, serta Painan. Kegiatan Home Decor Lovers Sumbar ini sendiri ...

Puncak Anai Nan Sejuk Dan Asri

Kawasan Puncak Anai Menghabiskan akhir pekan dengan para sahabat merupakan pilihan yang paling tepat. Apalagi jika memiliki hobi yang sama, pastinya akan selalu ada saja keseruan dalam setiap hal yang dilakukan. Di weekend biasanya kami sudah memutuskan satu tempat yang akan kami jelajahi. Namun dikarenakan memang tidak terlalu berminat untuk melakukan kegiatan ekstrim disaat itu, melainkan hanya ingin menikmati keindahan sambil bersantai menenangkan pikiran dan berendam di pemandian untuk melepas lelah sejenak dari pekerjaan, kami memutuskan untuk mengunjungi Puncak Anai. Puncak Anai ini masih satu kawasan dengan Malibo Anai. Berada di Kandang Ampek, Kanagarian Guguak, Kecamatan 2x11 Kayu Tanam, Padang Pariaman. Lebih kurang 10 – 15 menit dari Kota Padang Panjang. Panorama alam yang indah serta  udara segar  perbukitan yang dipenuhi pohon pinus. Ditambah lagi  dengan gemericik air mancur yang berada ditengah kolam yang berlantaikan bebatuan alam  de...

Banto Royo, Wisata Alam Nan Eksotis Di Agam

S udah lama terngiang namanya, bahkan bisa dibilang cukup viral di media sosial. Hanya saja lokasi ini baru resmi dibuka beberapa minggu kebelakang. Dari segi pemasaran cukup menarik ya. Dimana netizen dibuat penasaran dengan keberadaan lokasi ini, jauh sebelum dibuka. Ibarat film, ada teaser-nya dulu, biar orang-orang pada penasaran, ya nggak? Gimana nggak membuat  perhatian netizen tertuju kesini? Spot wisata yang masih tetangga-an dengan Tirtasari Sonsang ini berhasil menyita perhatian khalayak ramai dan menjadi perbincangan di media sosial karena keindahan alam yang dihadirkan dan dirasa sangat instagrammable. Keindahan lokasi wisata yang merupakan kawasan hutan rawa yang dikelilingi bukit kapur di Koto Tangah ini bisa dinikmati dengan berbagai cara. Mulai dari menyusuri spot demi spot dengan berjalan kaki melewati jembatan bambu disepanjang lokasi, ataupun dengan mendayung perahu kano yang juga disewakan disini. Bahkan bisa juga menikmati pemandangan...

Popular Posts

Pesona Puncak Kabun Singgalang

Ondeh Mandeh Rancak Bana

Berkunjung Ke Rumah Apung Di Kampung Mandas Taroesan

Minggu Pagi Di Pasar Digital Kubu Gadang

MC Di Perhelatan Home Decor Lovers Bukittinggi

Pesona Lembah Harau Yang Belum Tersibak ( Air Terjun 7 Tingkat)

Jelajah Wisata Bukik Baka Park Kamang

Menelusuri Sungai Amazone Ala Situjuah (Embung Baboy)

Indahnya Panorama Puncak Lawang