Kalo berbicara tentang Sawahlunto memang nggak ada habisnya. Coba saja sebutkan beberapa clue yang bisa menggambarkan kota ini!!! Kota tua, tambang batu bara, peninggalan sejarah, museum dan masih banyak lainnya. Nggak heran bagi para wisatawan yang berkunjung kesini nggak bakal pernah merasa bosan untuk menikmati segala peninggalan sejarah yang ada. Nah... bagaimana kalau kita lanjutkan kembali perjalanan menelusuri kota tua sawah Lunto ini ???
4. Museum Kereta Api
Kalo ingat kereta api pasti bakal ingat dengan lagu masa kanak-kanak dulu. Namun kereta api yang dimaksud disini bukan kereta api yang ditujukan untuk mengangkut penumpang, tapi lebih kepada kereta api untuk mengangkut hasil tambang Sawahlunto yang tak lain dan tak bukan "Batu Bara".
Setelah +/- 200 ton batu bara ditemukan di Kota Sawahlunto oleh pemerintah kolonial belanda yang bernama WH de Greeve pada tahun 1868, membuat belanda menanamkan modal sebesar 5.5 juta Golden untuk membangun pemukiman dan fasilitas perusahaan tambang batu bara ombilin. Ini merupakan awal permulaan sejarah perkereta apian di Sumatera Barat. FYI... untuk gedung kereta api SawahLunto sendiri dibangun tahun 1912.
Nah sekarang lokasi ini sudah dijadikan museum kereta api dimana para wisatawan bisa melihat kereta api baik itu berupa miniatur ataupun kereta sungguhan. Untuk tiket anda tidak perlu khawatir. Karena hanya dengan Rp. 3.000,- (umum) dan Rp. 1000,- bagi Anak - anak ataupun pelajar sudah bisa masuk dan melihat segala peninggalan sejarah yang ada. Untuk alamat berada di Jalan Kampung Teleng Kel Pasar, Kecamatan Lembah Segar, Sawah Lunto.
5. Mesjid Nurul Huda
Sambil menikmati perjalan wisata kali ini. Ada satu tempat yang tentunya sayang untuk dilewatkan. Lokasinya berkisar 100 m dari museum kereta api. Merupakan tempat peribadatan umat Muslim tertua yang terletak di Kecamatan Beringin - Sawahlunto.
Pada awalnya mesjid ini merupakan bangunan pembangkit listrik yang didirikan pada tahun 1895. Namun sejak tahun 1952 dijadikan Masjid Agung Sawahlunto (Masjid Nurul Huda). masjid ini memiliki 1 Kubah besar ditengah yang dikelilingi empat kubah kecil. Disana terdapat sebuah menara dengan tinggi mencapai 80 M. Selain berfungsi sebagai tempat ibadah, warga setempat mempergunakan mesjid sebagai tempat untuk sarana pendidikan Agama.
6. Gedung Pusat Kebudayaan
Gedung yang pada mulanya bernama Gluck Auf ini dibangun pada tahun 1910 yang difungsikan sebagai Gedung pertemuan para pejabat Koonial Belanda. Kegiatan pertemuan biasanya diisi dengan berbagai macam acara seperti berdansa, minum, bernyanyi dan lain sebagainya. Selain itu gedung ini juga sempat dijadikan sebagai tempat bermain bowling.
Setelah kemerdekaan RI gedung ini dialihfungsikan Sebagai gedung pertemuan buruh. Hingga akhirnya pada tanggal 1 Desember 2006 diresmikanlah sebagai Gedung Pusat Kebudayaan Sawahlunto. Hingga saat ini berbagai macam acara perlombaaan/ Pentas Seni sering diadakan disini. Makin seru dengan kehadiran para pedagang yang menjajakan berbagai macam kuliner yang berada disekitar Gedung Pusat Kebudayaan. Dijamin anda akan betah berkongko ria bersama teman atau keluarga tercinta.
7. Gedung Museum Batu Bara Ombilin
Gedung Museum Tambang Batu Bara Ombilin merupakan sebuah bangunan Belanda yang dibangun tahun 1890 dan baru dioperasikan pertama kali pada tahun 1892 Lokasi terletak di Jalan M. yamin. Didalam museum ini terdapat foto-foto sejarah pertambangan, peralatan tambang dan peralatan kantor yang dipakai di Zaman Kolonial Belanda.
Itu dia beberapa objek wisata sejarah yang ada di Sawahlunto, tapi janga sampai ketinggalan juga untuk menyimak info mengenai Kota Tua Sawahlunto lainnya disini:
Komentar
Posting Komentar