Langsung ke konten utama

Postingan

Liburan Kejar Tayang (Bengkulu)

Jadi ceritanya begini, nggak pernah kepikiran juga akhirnya saya dan keluarga harus berangkat menyusuri beberapa provinsi di Sumatera untuk sampai ke Bengkulu. Bermula dari undangan pernikahan anak Abang dari Alm Papa, Kita memanggilnya Pak Ngah, yang akan diadakan tanggal 19-21 November 2014. Awalnya agak ragu untuk berangkat dikarenakan males untuk   harus izin dari kerjaan, terus juga si Nana (adik Perempuan) yang jadwal kuliahnya lagi numpuk disaat itu,   Belum lagi Alfi (adik Bungsu) yang juga mau Pra UN seminggu kedepan.   Pokoknya memang lagi Full-fullnya kegiatan yang susah untuk ditinggalkan. Tapi apa boleh Baut… ya ngak? Kapan lagi kita bisa kumpul dengan keluarga besar, kalo bukan saat-saat seperti ini. Ya… Kita putuskan untuk berangkat!!! Bengkulu, 20 November 2014 Kita sampai di Kediaman Pak Ngah, sesampainya disana kita menyempatkan diri untuk bercengkrama dengan sanak keluarga yang sudah ada disana dari seminggu yang lalu. Berhubung acara sudah dipersiapkan d

Danau-Danau Indah di Sumatera Barat

Danau Singkarak Pasti anda sudah pernah mendengar Danau Singkarak... :) Danau yang belakangan begitu sering diekspose di media massa dikarenakan adanya event Internasional tahunan Tour De Singkarak. Event ini telah berlangsung sejak tahun 2009 silam. Kali ini saya tidak akan membahas mengenai event balap sepeda yang diikuti oleh pebalap Internasional ini, melainkan hanya ingin menshare ulasan tentang Danau Singkarak. Tau ngak sih kalo Danau Singkarak merupakan Danau terluas kedua di Pulau Sumatera? Danau ini membentang di dua kabupaten di Provinsi Sumbar, yaitu Kabupaten Solok dan Kabupaten Tanah Datar. Kebayang ngak seluas apa danaunya :). Nah... ngomongin Danau Singkarak ngak bakal lengkap kalo ngak nyicipin ikan khas danau ini. Disini terdapat 19 Jenis ikan air tawar. Namun yang menjadi primadonanya tak lain dan tak bukan adalah ikan bilih. Silahkan mampir saja ke rumah makan yang berada disepanjang Danau ini untuk menyicipi kelezatan ikan yang menjadi Icon Danau Singkara

Dolce Far Niente ( The Sweetness Of Doing Nothing)

Waktu menunjukkan jam 05 pagi dan saya sudah harus terbangun karena memang sudah tidak betah berlama-lama berbaring diatas tempat tidur. padahal ini hari minggu lo... Sebenarnya ini kesempatan bagus untuk saya menikmati tidur yang panjang (Bukan tidur untuk selama-lamanya ya hehehe...), tapi itu dia yang paling susah. Setelat-telatnya saya tidur dimalam hari pasti kebangunnya ga jauh-jauh dari kisaran jam 05.30 - 06.30. Pagi minggu masih terasa panjang, bahkan mataharipun seolah enggan bangkit dari peraduannya ( cielah... bahasanya kaya bener aja haha :P). Ngak kepikiran melakukan apa-apa dipagi ini karena memang kondisi badan kurang fit. Biasanya kalo hari libur gini paling seru lari pagi bersama teman atau keluarga. namun dikarenKan kondisi yang tidak memungkinkan, akhirnya pagi ini diisi dengan kegiatan yang ngak banyak menguras tenaga seperti membaca, nonton dan nulis. Jadi keinget, kalo dulu pernah dengar istilah "Dolce Far Niente". Ada yang tau artinya??? istilah ini

Lost In Nyarai (Lubuk Alung)

Tepatnya  hari Sabtu tanggal 5 april 2014, kami memutuskan untuk berangkat menuju kawasan air terjun Nyarai. Sehari sebelumnya kami sudah membicarakan keberangkatan ini, adapun teman-teman yang akan bergabung dalam petualangan kali ini adalah: Dani, Risa, Tika, Lukas, Hendra (Saudara Dani) dan yogi. Hanya saja Yogi masih belum bisa dipastikan dikarenakan bakal ada survey salah satu leasing yang menjadi rekanan perusahaan tempat saya dan teman-teman bekerja. Kami masih menunggu keputusan survey ini hingga jam 10 pagi. Setelah mendapatkan kabar masih belum ada kejelasan mengenai survey ini, dengan berat hati kami meninggalkan Yogi dan segera melaju ke lokasi. Memasuki Kawasan Nyarai  Kami menginjakan kaki di Pintu Gerbang Nyarai pada pukul 14.00 WIB. disana kami disambut oleh salah satu petugas yang menyarankan untuk segera bergegas menuju Posko pendaftaran, mengingat 1 jam lagi keberangkatan menuju air terjun Nyarai akan ditutup.  Berpose di Gerbang Wi

Gema Takbir Berkumandang Di Langit Jam Gadang

Allahuakbar.... Allahuakbar... Allahuakbar... Walillah ilham Tak terasa umat islam diseluruh dunia akan segera merayakan hari kemenangan esok hari. Beragam persiapan untuk menyambut hari kemenangan sudah dilakukan. Mulai dari membeli baju dan sepatu lebaran, membuat panganan khas lebaran, mudik dan masih banyak hal lainnya. Kumandang takbir sudah terdengar disetiap belahan dunia yang menandakan hari kemenangan akan datang hanya dengan hitungan jam saja. Moment ini memang moment yang sangat dinantikan oleh seluruh umat muslim didunia.  Tidak terkecuali di kampung halaman tercinta Bukittinggi, yang biasanya menjadi tujuan mudik saudara-saudara muslim yang ada di negri rantau. Ngak bakalan heran H-7 sampe dengan H+7 lebaran kota ini bakal sesak dan padat karena dibanjiri oleh pengunjung. Maka sebagai warga asli Bukittinggi yang baik. Pilihan yang pas buat lebaran hanya tidur-tiduran sambil menunggu tamu-tamu yang akan bersilaturahmi kerumah. Daripada harus berhadapan dengan kem

Popular Posts

Ondeh Mandeh Rancak Bana

Bermalam Di Kawasan Pemandian Aie Angek Bukik Kili

Pesona Puncak Kabun Singgalang

Berkunjung Ke Masjid Samudera Ilahi, Ikon Baru Pesisir Selatan

Jelajah Wisata Bukik Baka Park Kamang

Setelah Mendaftar Antrian Paspor Online, Apalagi Yang Harus Dilakukan? - Kantor Imigrasi Agam

Pengalaman Booking Hotel Di Kuala Lumpur Menggunakan OYO Rooms

Ngopi Sejenak Di Tepian Toba

Berkunjung Ke Rumah Apung Di Kampung Mandas Taroesan

Langkuik Tinggi (Wisata 5 Air Terjun)