Langsung ke konten utama

Postingan

Menyapa Keelokan Alam Talang

Jenuh dengan suasana perkotaan yang hiruk pikuk dengan kesibukan yang tiada habisnya. Akhirnya di moment Bulan Ramadhan tahun 2016 silam saya memutuskan kembali ke kampung halaman. Setelah mencoba mengejar ambisi yang tak kunjung tercapai, saya memutuskan untuk berbalik arah dan kembali menetap disini. Seperti robot... itu yang saya rasakan. Harus berangkat kerja sebelum matahari terbit dan kembali ke rumah disaat matahari sudah kembali ke peraduannya, bahkan nyaris terbit lagi. Bayangkan saja saya harusberangkat pukul 5.00 pagi dari Mampang Prapatan, Jakarta Selatan menuju tempat aktivitas saya yang berada di Cengkareng, Jakarta Barat. Kebayang gimana saya harus berdesak-desakan di Busway dan berpindah dari satu halte ke halte lain.  Belum lagi harus berhadapan dengan segala kemacetan, polusi, kebisingan dan seabrek masalah lainnya yang ada diperkotaan. Sungguh sangat bersyukur ketika pertama kali kembali menginjakkan kaki di Kampung halaman. Segala beban sirna seke

Najwa Shihab : Jadikan Buku Sebagai Sahabat

T epatnya Sabtu, 25 Februari 2017 Host talkshow Mata Najwa, yakni Najwa Shihab berkunjung ke Kota Bukittinggi. Disini Nana (Sapaan Najwa Shihab) hadir dalam rangka mengemban tugasnya sebagai Duta Baca Indonesia untuk periode 2016 – 2020. Disela kesibukannya mengampanyekan kebiasaan membaca, Ia juga menyempatkan diri untuk berkunjung dan bersosialisasi ke Perpustakaan Bung Hatta yang berlokasi di Jalan Kesuma Bakti, Gulai Bancah, Bukittinggi. Selain memantau keberadaan Pustaka dan sosialisasi dengan Pimpinan dan Para Pegawai yang ada disana, Nana juga menyapa para pemburu berita yang memantau kegiatannya di Perpustakaan Bung Hatta. Terlihat rasa antusias dari tatapan mata Reporter yang sempat mendapatkan Anugrah dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) saat melakukan liputan bencana gempa dan t sunami yang meluluh lantahkan Aceh di tahun 2004 silam ini   yang ingin mengajak masyarakat untuk kembali berkunjung ke perpustakaan. Ditengah kesibukannya yang sangat pad

Jakarta Biennale 2015

Merupakan sebuah perhelatan atau pesta akbar seni rupa kontemporer Indonesia yang berskala internasional. Tahun ini merupakan tahun ke 3 diadakannya perhelatan akbar yang pelaksanaanya diselenggarakan 2 tahun sekali.  Mengusung tiga tema yang menjadi benang merah pergelaran ini. Adapun tema yang diangkat merupakan isu-isu yang berkembang di masyarakat saat ini, yang diantaranya: (1). Lingkungan   (2).  Perkotaan   (3). Gender   Event Jakarta Biennale 2015 ini berlangsung :  15 November - 17 Januari 2016  Lokasi Gudang Sarinah, Pancoran, Jakarta Selatan.  Bagi anda yang ingin menikmati keindahan karya seni kontemporer Indonesia bisa langsung datang kesini. Untuk acara ini tidak dipungut biaya sepeserpun alias gratis!!! jadi tunggu apalagi??? Bertemu Dengan Mas Riri Riza

Berkunjung Ke Curug Barong dan Lewi Hejo

Pintu Masuk Kawasan Curug Barong & Luwi Hejo Cukup lama break dari kegiatan trekking dikarenakan kesibukan dalam mengurus kepindahan ke Jakarta. Setelah cukup santai dan segala urusan sudah diselesaikan, saya dan rekan-rekan mencari pengalaman baru   mengeksplorasi wisata alam yang berada di Kampung Wangun Cileungsi, Desa Karang Tengah Kecamatan Babakan Madang, Sentul Bogor. Curug Borong dan Leuwi Hejo-lah yang menjadi destinasi pertama kami di Jawa Barat ini. Tidak menyangka juga kalo ternyata animo masyarakat untuk berwisata kesini sangat tinggi. Hampir semua spot yang kami temui penuh sesak akan wisatawan. Seperti terminal, itu kesimpulan yang bisa saya katakan. Bagaimana tidak? Dari ujung ke ujung hanya para wisatawan yang bisa dilihat. Bahkan batu-batuan besar yang bisa menjadi objek foto tertutup dengan mereka yang sedang duduk-duduk, tiduran bahkan berkumpul dengan dengan teman ataupun keluarga. Buset... Ini liburannya luar binasa. Bisa dibilang saya kur

Selamat Pagi Bukittinggi!!!

Bisa menghirup aroma kesegaran udara pagi Bukittinggi dari ketinggian pasti terasa menyenangkan. Apalagi sepanjang mata memandang hanya ada hamparan hijau pepohonan. Sesekali pekikan monyet ekor panjang yang tengah bergelut saling bersahutan, diikuti dengan pergerakan pohon-pohon disekitarnya. Kicauan burungpun tak luput dari pendengaran seolah riang menyambut indahnya pagi tanpa kabut asap di Pagi itu.  Memang sudah 4 bulan warga Bukittinggi tidak bisa menghirup udara dengan bebas. Karena imbas dari kebakaran hutan di beberapa daerah yang ada disekitar Kota Kecil ini. Namun bersyukur akhirnya bisa kembali menikmati teriknya matahari pagi sambil jogging di kawasan Great Wall Bukittinggi. Tak lupa Pula disela istirahat secangkir kopi  menjadi teman bersantai pelepas penat. 

Popular Posts

Ondeh Mandeh Rancak Bana

Bermalam Di Kawasan Pemandian Aie Angek Bukik Kili

Jelajah Wisata Bukik Baka Park Kamang

Pengalaman Booking Hotel Di Kuala Lumpur Menggunakan OYO Rooms

Pesona Puncak Kabun Singgalang

Setelah Mendaftar Antrian Paspor Online, Apalagi Yang Harus Dilakukan? - Kantor Imigrasi Agam

Ngopi Sejenak Di Tepian Toba

Berkunjung Ke Rumah Apung Di Kampung Mandas Taroesan

Langkuik Tinggi (Wisata 5 Air Terjun)

Banto Royo, Wisata Alam Nan Eksotis Di Agam