Langsung ke konten utama

Liburan Kejar Tayang (Bengkulu)



Jadi ceritanya begini, nggak pernah kepikiran juga akhirnya saya dan keluarga harus berangkat menyusuri beberapa provinsi di Sumatera untuk sampai ke Bengkulu. Bermula dari undangan pernikahan anak Abang dari Alm Papa, Kita memanggilnya Pak Ngah, yang akan diadakan tanggal 19-21 November 2014. Awalnya agak ragu untuk berangkat dikarenakan males untuk  harus izin dari kerjaan, terus juga si Nana (adik Perempuan) yang jadwal kuliahnya lagi numpuk disaat itu,  Belum lagi Alfi (adik Bungsu) yang juga mau Pra UN seminggu kedepan.  Pokoknya memang lagi Full-fullnya kegiatan yang susah untuk ditinggalkan. Tapi apa boleh Baut… ya ngak? Kapan lagi kita bisa kumpul dengan keluarga besar, kalo bukan saat-saat seperti ini. Ya… Kita putuskan untuk berangkat!!!

Bengkulu, 20 November 2014

Kita sampai di Kediaman Pak Ngah, sesampainya disana kita menyempatkan diri untuk bercengkrama dengan sanak keluarga yang sudah ada disana dari seminggu yang lalu. Berhubung acara sudah dipersiapkan dan tidak ada lagi yang perlu dibantu, dan juga mengingat acara pernikahannya akan dimulai setelah sholat Jumat dan saat itu masih menunjukkan jam 08.00 WIB. Kenapa ngak kita isi waktu yang kosong ini dengan keliling bengkulu, Ya Ngak? Berhubung besok setelah acara Pesta Pernikahannya kita harus segera kembali Ke Bukittinggi. Kalo ngak sekarang, kapan Lagi??? Get Ready For Our Vacation!!!

Fort Marlborough



 Perjalanan kita mulai dengan menelusuri kota Bengkulu, Untungnya kita mencarter sopir, jadi ngak kewalahan lagi naik turun angkot selama perjalanan. Dari kota sendiri Bengkulu cukup nyaman, tenang dan jauh dari yang namanya kemacetan. Cuma sayangnya Panas… Ketauan deh Orang Gunungnya, biasa tinggal di Kota Dingin, eh… pas ke Bengkulu agak kewalahan dengan udaranya. Tapi aku rapopo, sing penting bisa muter kota Bengkulu. Top Markotoplah pokoknya… 

Perjalanan pertama kita menuju Benteng Marlborough, merupakan benteng yang pernah digunakan sebagai tempat penahanan Bung Karno dimasa penjajahan. Sekedar informasi kalau Benteng ini merupakan peningalan inggris awal abad ke 18 yang memakan waktu pembangunan selama 6 Tahun (1713 – 1719) di bawah kepememimpinan Gubernur Joseph Callet ketika berkuasa di Bengkulu.



 Untuk Lokasi sendiri ngak begitu susah dicari, terletak di Jl. Ahmad yani berdekatan dengan kantor Gubernur Bengkulu.  Selain itu untuk masuk kelokasi ini kita ngak perlu merogoh kocek yan terlalu dalam. Hanya dengan Rp. 2.500,-/ orang kita bisa melihat kemegahan benteng yang dibangun di masa penjajahan dulu. Kurang apalagi coba? Wisatanya dapat… Ilmu kita juga bertambah, Ya nggak???


Rumah Penangkaran Bung Karno

Rumah Kediaman Bung Karno

Nah ini dia objek ke 2, ngak kepikiran juga kalo ternyata wisata kita kali ini adalah wisata sejarah. Menelusuri satu demi satu saksi bisu sejarah bangsa Indonesia ini. Kali ini kita menuju jalan Soekarno Hatta. Dimana disana terdapat 1 lagi peninggalan yang bisa menjelaskan kepada kita gambaran masa lalu negara kita Indonesia. Untuk masuk kedalam lokasi hanya dengan membayar 15.000 untuk hitungan 1 keluarga/kelompok. Jadi saran saya kalo anda ingin masuk kelokasi mending masuknya bareng-bareng. Atau bagi anda  yang lagi jalan sendirian mending nyempil aja di group yang lain biar masuknya gratis hahaha… Modus.

Rumah pengasingan Bung Karno ini ada di pusat kota dan tidak jauh dari kantor walikota bengkulu, hanya 1,6 KM dari benteng Marlborough. Disini kita dapat melihat langsung Sepeda ontel Kesayangan Bung karno. Sejumlah Foto yang dipajang di setiap sudut ruangannya, serta koleksi-koleksi Buku bung karno yang tersusun apik di Lemari kaca yang ada disana.

Yang disayangkan dari wisata kali ini adalah keterbatasan waktu. Dikarenakan hanya punya waktu yang seiprit, Sehingga tidak memungkinkan saya untuk melakukan wawancara langsung dengan penjaga yang ada. Jadi informasi yang didapatpun tidak banyak dan hanya lebih kepada pengambilan gambar dari barang-barang dan foto-foto yang ada didalam bangunan yang menjadi saksi perjuangan bangsa Indonesia dimasa penjajahan tersebut. Untuk info ya terpaksa mengandalkan mbah oogle hahaha…

Ngomong-ngomong tentang sejarah, kalo boleh Jujur, saya bukanlah orang yang senang dengan Sejarah dimasa sekolah dulu. Karena menurut saya pelajaran ini sangat membosankan. Namun dengan melakukan perjalanan langung ketempat bersejarah ini membuat mempelajari sejarah terasa jauh lebih mengasyikkan dibandingkan harus mendengarkan ceramah guru didalam kelas dan jika memungkinkan bisa bertanya langsung dengan petugas yang ada. (Curhatan murid yang nilai sejarahnya selalu merah di masa sekolah dulu, hiks… hiks…)

Time Is Over Everybody, berhubung perhelatannya akan dimulai setelah sholat Jum’at nanti, ada baiknya kita kembali dan mempersiapkan diri terlebih dahulu. Tapi Sebelum tulisan ini di Akhiri masih ada satu tempat yang ingin di share. Bagi anda yang kurang berminat dengan wisata sejarah, jangan takut, karena sebelum menuju Benteng marlborough ini, kita disuguhkan dengan pemandangan pantai di sepanjang jalan. Pantai ini disebut Pantai Panjang. Pasirnya yang putih dan juga anginnya yang sepoi-sepoi membuat pengunjung betah untuk menikmati keindahannya alam yang dihadirkan disini. Menyeruput kopi dan menikmati kudapan ringan yang ada disana merupakan pilihan yan pas dikala sore menjelang, sambil menunggu kembalinya sang surya  keperaduannya. 

Menikmati Sunset Di Pantai Panjang
 Jadi mengertikan kenapa perjalanan ini saya namakan perjalanan kejar tayang. Berhubung segala sesuatunya tanpa direncanakan dengan matang, tanpa ada waktu yang cukup untuk bersantai, dan semuanya dalam keterburuan karena harus menghadiri acara pernikahan dan harus segera kembali besok siangnya kekampung halaman setelah acara Pesta pernikahannya selesai. Tapi bagaimanapun perjalanan ini terasa indah dan mengesankan tentunya.

Best Moment @ Bengkulu


Komentar

Rekomendasi Untuk Anda

Pesona Puncak Kabun Singgalang

Puncak Kabun Singgalang Berburu keindahan alam merupakan salah satu hobi yang kembali tengah saya tekuni belakangan ini. Berbagi foto dan menuliskan segala pengalaman diberbagai tempat yang saya kunjungi merupakan suatu kebanggaan. Terutama jikalau bisa mengekspos tempat-tempat indah yang belum banyak diketahui khalayak ramai. Bahkan waktunya pun sering saya lakukan di jam-jam sibuk perkantoran. Agar dapat menikmati keindahan alam tanpa banyaknya orang atau kendaraan yang berseliweran kesana kemari. Kali ini saya menyaksikan langsung keindahan Puncak Kabun Singgalang yang berada di Kecamatan Banuhampu, Kabupaten Agam. Lokasi ini nggak jauh letaknya dari Taman Pendidikan Al-Quran (TPA) Syekh Bagodaik di Jorong Baringin, Kanagarian Cingkariang. Keasrian alam, sejuknya udara di lokasi ini berpadu dengan keramahan warga sekitar yang mayoritas berprofesi sebagai petani sayur menemani perjalanan kami kali ini.  Siang itu tepatnya setelah Shololat Dzuhur, saya

Langkuik Tinggi (Wisata 5 Air Terjun)

Gerbang Wisata Langkuik Tinggi Tepat sekali kalau Malalak merupakan surga bagi para pencinta air terjun. Terbukti saat kami kembali menginjakkan kaki untuk kedua kalinya ketempat ini, disepanjang jalan kiri dan kanan terpampang berbagai spanduk air terjun. Mulai dari Burai-Burai Langkuik, Burai-Burai Batingkek, Burai-Burai Singkek, Langkuik Tamiang hingga yang saat ini menjadi tujuan kami kali ini yaitu Langkuik Tinggi dan tentunya masih banyak spot-spot air terjun lainnya. Berkumpul Di posko Untuk Mendata Anggota Sampai-sampai ada salah satu media online yang menyatakan kalo Potensi Pariwisata yang ada di Malalak ini seperti membangunkan raksasa yang sedang tidur pulas. Kalo dipikir-pikir memang benar. Karena begitu banyak spot yang belum tergarap dengan baik dan juga belum diketahui oleh banyak pecinta alam. Sangat disayangkan, namun begitulah adanya. View Sebelum Memasuki Hutan   Lokasi Air terjun Langkuik tinggi ini masih berada didaerah Nyiur - Mal

Jelajah Wisata Bukik Baka Park Kamang

D ipostingan sebelumnya " Luak Gadang, Spot Wisata Kekinian ", saya sempat berjanji untuk membahas satu spot wisata lainnya yang masih berada di  lokasi yang sama dengan lokasi pertama ini. Oleh karena itu, di tulisan kali ini saya akan share langsung pengalaman menjelajahi Bukik Baka Park. Lokasi masih berada di Jorong Guguak Rang Pisang, Nagari Kamang Ilia, Kecamatan Kamang Magek, Kabupaten Agam. Lokasi ini hanya bisa diakses dengan berjalan kaki. Mulai dari menyusuri dua kolam yang berada di kaki Bukik Baka yang terbelah dengan sebuah pematang bercor semen. Setelah itu dilanjuti dengan melewati trek bebatuan dan jalan tanah hingga keatas bukit. Perjalanan ini memakan waktu sekitar 30 menit. Sesampainya diatas saya bisa langsung menikmati keindahan alm dari sebagian Kabupaten Agam dan Kota Bukittinggi. Syukurnya cuaca saat saya melakukan perjalanan sangat cerah dan bersahabat. Sehingga bisa terlihat jelas pemandangan dari gunung, sawah, jalan

Menelusuri Sungai Amazone Ala Situjuah (Embung Baboy)

Pernah kebayang bagaimana rasanya bisa menelusuri hutan belantara yang terbelah oleh aliran sungai? Disinilah tempat yang paling pas buat anda yang menyukai rekreasi sekaligus bisa memacu adrenalin. Ya... Embung Baboy bisa anda jadikan referensi untuk menikmati liburan kali ini.  Lokasi berada di selatan Kabupaten 50 Kota, lebih kurang sekitar 15 KM dari pusat kota Payakumbuh. Tepatnya berada di Jorong Koto, Nagari situjuah Batir, Kecamatan Situjuah Limo Nagari, Lima Puluh Kota. Sekedar informasi, kalau danau mini ini awalnya ditujukan untuk tempat konservasi alam, irigasi dan perikanan. Ternyata memiliki daya tarik pariwisata yang membuat para wisatawan terpukau dengan keindahan alamnya.  Apalagi jika menikmaati keindahan alamnya dengan menggunakan perahu yang telah disediakan warga sekitar. Dengan Jarak tempuh lebih kurang 600 M anda hanya akan membayar Rp. 5000,- per orang, dengan maksimal penumpang satu kapalnya berkisar 8 - 1 0 orang. Namun hati-

Trekking Menelusuri Rimbo Langkuik Tamiang

Akhirnya sampai juga kami disalah satu destinasi yang terletak di Kampung nyiua, Malalak Selatan. Siapa yang menyangka ternyata pesona air terjun yang ada di Kenagarian ini membuat para pencinta alam berbondong-bondong datang untuk menyaksikan maha Karya dari Sang Pencipta. Untuk mencapai lokasi ini sangat gampang. Dari Bukittinggi jalanlah menuju ke Perempatan Padang luar. Belok kanan ke arah jalan Danau Maninjau. Sesampainya di pertigaan simpang Malalak, lalu berbelok kekiri dan ikuti saja jalan yang ada hingga nanti terdapat jalan bercabang dua. Nah sesampainya disini ambil jalan sebelah kanan. Lokasi nantinya berada di sebelah kiri jalan. Sangat diharapkan kehati-hatiannya dalam mengendari kendaraan bermotor, terutama ketika hujan. Dikarenakan disepanjang jalan akan banyak di temui tikungan-tikungan tajam. Untuk waktu tempuh ke lokasi hanya sekitar satu jam-an dari Bukittinggi. Dari kejauahan terlihat spanduk yang bertuliskan Rimbo Langkuik Tamiang. I

Berkunjung Ke Masjid Samudera Ilahi, Ikon Baru Pesisir Selatan

Perjalanan di Pesisir Selatan pun masih kami lanjutkan. Kali ini dikarenakan hari sudah semakin sore, kami memutuskan untuk segera mencari penginapan di sekitaran Pantai Carocok. Mudah-mudahan masih keburu untuk menikmati sunset disana. Sesampainya di Pantai Carocok. Pandangan saya tertuju pada masjid yang baru saja diresmikan di awal Bulan Februari 2021 ini. Masjid Samudera Ilahi atau lebih dikenal dengan Masjid Terapung Pantai Carocok. Seketika kami menunda dulu untuk mencari tempat penginapan dan melihat-lihat suasana masjid yang berada di bibir Pantai ikonik Pesisir Selatan ini. Biar bisa sekalian merasakan suasana Sholat Maghrib disini. Sekedar informasi dari beberapa sumber yang saya baca katanya masjid yang berada di Painan, IV Jurai, Kabupaten Pesisir Selatan ini dibangun di lahan seluas 1795 m². Selain itu mesjid dengan 2 menara setinggi 32 meter ini mampu menampung kisaran 300 orang jamaah. Correct me if I am wrong ya! Sesampainya di masjid ini kami langsung berkeliling dan

Keindahan Panorama Kayu Kolek

Cerita yang tak pernah ada ujungnya ketika membicarakan keindahan alam dari Kabupaten Lima Puluh Kota. Ada saja hal baru yang selalu membuat saya ingin berkunjung dan mengeksplorasi keindahan alam yang ada di daerah ini. Di kesempatan kali ini, saya mencoba menghampiri spot wisata yang berada di daerah dimana pacu itiak merupakan  tradisi bagi masyarakat setempat. Lokasinya berada di Nagari Tanjuang Sikabu-Kabu Padang Panjang, Kecamatan Luak, Kabupaten Lima Puluh Kota. Tempat wisata ini bernama  Panorama Kayu Kolek . Cuaca siang itu sangat terik, langsung terbayang keindahan pemandangan alam yang nantinya bisa didapatkan disini. Hanya saja sesampainya di lokasi yang dimaksud. View panorama diselimuti kabut yang cukup tebal. Sehingga membatasi jarak pandang. Namun tentunya tidak mengurangi keindahannya. Disini pengunjung bisa menikmati keindahan alam sambil ber-swafoto. Juga bisa menikmati beragam panganan yang dijajakan. Nggak ketinggalan, bersantai di sore ha

Cliff Jumping Di Sironjong Ketek

Meloncat dari ketinggian 20 meter... Bagaimana Keseruannya???  

Pengalaman Booking Hotel Di Kuala Lumpur Menggunakan OYO Rooms

   Sebenarnya saya ingin menceritakan pengalaman saya liburan ke Kuala Lumpur di awal Ramadhan 1440 H ini. Hanya saja saya pikir hal yang akan saya paparkan di tulisan berikut ini dirasa lebih berguna terutama untuk teman-teman backpacker yang ingin bertualang baik itu di Indonesia ( domestic) ataupun ke luar negeri (Overseas). Jadi tulisan tentang " Discover Kuala Lumpur In One Day Trip" nya kita tunda dulu ya. Jujur ini bukan endorse ataupun paid promote karena ini benar-benar saya alami sendiri. Dimana saat saya ingin jalan-jalan di Kuala Lumpur, di siang harinya saya dan adik serta teman dan saudara sepupu temannya berada di Melaka dan masih bingung menentukan penginapan untuk mengisi kegiatan liburan di Kuala Lumpur. Hal yang paling di khawatirkan adalah masalah penginapan.  Sehingga diputuskan untuk meminta bantuan saudara sepupu dari rekan adik saya yang kebetulan sudah paham dengan dunia per-travel-an ini untuk mencari Hotel Budget yang sang

Dokumentasi Perjalanan Menuju Air Terjun Sarasah (Nyiak Sabi - Palupuah)

  Senangnya ketika bisa mewujudkan rencana untuk Hiking ke daerah Palupuah. Tepatnya pada hari Minggu tanggal 1 Februari 2015 Saya dan rekan-rekan mencoba untuk menelusuri salah satu objek wisata yang berada di Daerah Palupuah Kabupaten Agam. Objek yang jadi tujuan kami pada kesempatan kali ini adalah Air Terjun Sarasah Nyiak Sabi. Lokasi berada di Jorong Angge Palimbatan, Nagari Pasie Laweh, Kecamatan Palupuah Kabupaten Agam yang berada sekitar 5 KM dari pemukiman penduduk yang berada di Jorong   tersebut.   Untuk menuju lokasi, medan yang ditempuh membuat mata kita dimanjakan dengan suasana persawahan yang terhampar menguning. Bila kita merasa lelah, tinggal meminta izin kepada para petani yang sedang berada disawah untuk meminjam pondok peristirahatnya sambil menikmati bekal yang ada. Sembari berjalan menelusuri pematang sawah, sesekali kita   akan    melintasi   jembatan gantung, disini yang saya khawatirkan bukan masalah jatuhnya tapi lebih kepada kasihan dengan

Popular Posts

Ondeh Mandeh Rancak Bana

Bermalam Di Kawasan Pemandian Aie Angek Bukik Kili

Jelajah Wisata Bukik Baka Park Kamang

Pengalaman Booking Hotel Di Kuala Lumpur Menggunakan OYO Rooms

Pesona Puncak Kabun Singgalang

Setelah Mendaftar Antrian Paspor Online, Apalagi Yang Harus Dilakukan? - Kantor Imigrasi Agam

Berkunjung Ke Rumah Apung Di Kampung Mandas Taroesan

Langkuik Tinggi (Wisata 5 Air Terjun)

Ngopi Sejenak Di Tepian Toba

Banto Royo, Wisata Alam Nan Eksotis Di Agam